Puisi ini ditulis pada tahun 2016 ketika Jakarta menangisi putusan pengadilan atas Ahok yang dijebloskan ke penjara dengan dalil penistaan agama.
Pelajari Selengkapnya13.12.2020Puisi ini ditulis untuk mengenang Rm. Prof. Dr. Berthold Anton Pareira, O.Carm. Dialah Sang Surya.
Pelajari Selengkapnya14.01.2021Tulisan ini bertujuan untuk membangkitkan kembali semangat kaum Kristen yang mau lebih mendalam lagi mengenal Yesus Kristus. Gagasan dasar dari St. Hieronymus diangkat kembali ke permukaan realitas hidup kita saat ini untuk direfleksikan secara bersama-sama. Kita akan mengenal Kristus jauh lebih baik lagi, jika kita setia membaca Kitab Suci.
Pelajari Selengkapnya03.12.2020Percikan Inspirasi ini berkaitan langsung dengan bacaan hari Minggu 18 Oktober 2020. Bacaan-bacaan hari Minggu XXIX bisa menjadi inspirasi untuk belajar menentukan prioritas dalam hidup.
Pelajari Selengkapnya18.10.2020Hari ini 8 Oktober 2020 terasa seperti langit runtuh, dunia jadi gelap, matahari terbenam, bulan dan bintang tak bersinar, senja pergi menghilang entah ke mana. Rentetan kesuksesan bisa jadi tidak mendidik. Mengapa? Jika selalu sukses hati saya hanya penuh dengan perasaan diri yang mampu, hebat dan luar biasa. Bahkan karena kesuksesan itu saya bisa mengukur orang lain dengan standard kesuksesanku. Adilkah itu? Tidak.
Pelajari Selengkapnya08.10.2020Puisi untuk mengenang hari ulang tahun Kemerdekaan Republik Indonesia
Pelajari Selengkapnya09.10.2020Puisi ini ditulis pada tahun 2012 saat saya pertama kali mengadakan kunjungan ke Paparao di Kaimana, Papua Barat
Pelajari Selengkapnya09.10.2020Di mana Yesus berbicara dan bertindak, pemerintahan dan kerajaan Allah menguasai manusia. Dan orang yang mendengar itu menerima kemampuan baru untuk bersukacita, berbagi kegembiraan, kebebasan baru untuk berbicara. Inilah yang dialami wanita itu dalam bacaan Lk 11, 27-28, yang tiba-tiba tidak bisa lagi berdiam diri dan harus bahagia memuji ibu Yesus. Pemuliaan ibu sebenarnya ditujukan kepada Yesus sendiri. Jawabannya bukanlah penolakan, tetapi klarifikasi dalam dua arah: 1. Maria senang dipuji, bukan karena dia adalah ibu kandung Yesus, tetapi karena dia milik orang-orang "yang mendengar firman Tuhan dan menjaganya." 2. Maria adalah pendengar firman yang sempurna, tetapi dia bukan satu-satunya; semua yang mendengar firman dan menaatinya memiliki persekutuan dengan Yesus, dan mereka semua dengan senang hati memuji.
09.10.2020