1 min dibaca
20 Mar
20Mar

Suara Keheningan | Yancen Wullo

Bangga jika akhirnya aku dikenal, apalagi dipuji dengan segala kehebatanku. 

Kemanapun aku pergi, sapaan, salam dan pujian selalu akrab terdengar 

Hidupku terjamin, segala kemudahan kudapati 

Banyak orang ingin mencari serta mendapatkan. 

Bertahan untuk dikenal menjadi identitas yang kuat melekat.


Jika aku memilih, 

Lebih rindu untuk tidak dikenal dan dilupakan. 

Tidak dikenal jauh lebih terhormat daripada dikenal tetapi dihina dan direndahkan Inilah pilihanku, pilihanmu bisa berbeda.Kita bebas memilih. 

Sang mistis, Theresia Liseux berucap. Ama nesciri et pro nihilo reputari

Suka untuk tidak dikenal dan dianggap bukan apa-apa.


Tidak ingin dikenal bukan diam dan pasif. 

Aku melakukan banyak hal, menciptakan kreativitas baru 

Mendengarkan dan bertindak aktif dalam diamku Orang mengalami diamku dalam aksi, 

Diam yang ber-aksi.


Harapanku, aku semakin kecil tapi dikenang dalam karyaku 

Aku ingin Lebih cepat mematikan egoku yang cenderung mencari perhatian 

Bawah sadarku yang selalu menonjolkan diri dan terus mencari identitasnya 

Menjadikanku sombong dan tinggi hati. 

Aku belajar rendah hati, tidak ingin menonjol dan menyimpan semua berkat-Nya 

Tanpa harus menyombongkan diriku.


Dilupakan orang, tidak diperhatikan 

Suatu penyangkalan diri yang besar. 

Dengan kenyakinan Hidup tidak mencari penghargaan, tidak mencari pujian 

Hanya DIA saja cukup. 

DIA mengenalku, 

Dia menyelami hidupku 

DIA yang menjadi kebanggaanku.

Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.