1 min dibaca
19 Mar
19Mar
Suara Keheningan | RP. Yancen Wullo, O,Carm

Jalan kecil, jauh dari keramaian kota, bukanlah jalan yang dipilih kebanyakan  orang. Hanya sebuah jalan alternatif saat keramaian bukan menjadi satu-satunya jalan yang di cari. Jika jalan terlalu sempit maka beberapa orang saja yang ingin melewatinya dan tak semua orang mengetahuinya.

Jalan kecil memang sempit namun siapa sangka di situ ada bunga kecil yang tumbuh dan berkembang. Ia tampak kecil pada himpitan rerumputan namun mekarnya menampakkan keindahan dan aromanya menyebar harum mewangi.

Tentu bunga kecil tak berharap dilihat saat  ada yang akan melewati jalan itu. Ia tak pernah kecewa karena telah hadir sebagai sesuatu yang indah walau hanya sebentar saja.

Namun bunga itu sadar, dengan mencium aromanya orang pasti mencari keberadaannya.Satu atau dua orang merasa sedang di jalan kecil. Jalan yang cukup rumit saat kebaikannya tak sedikitpun dihargai. 

Lantas mereka memilih jalan itu kemudian berjalan diam. Bukan berarti mereka tak ingin lagi berjalan. Mereka tetap berjalan namun diam. Mereka memilih diam sekalipun tanpa henti melangkahkan kaki di jalan itu. 

Saat sakit karena tak dihargai dan dilihat orang, di situlah ujian kebaikannya. Pada titik ini banyak orang menjadi kalah ketimbang bertahan sebagai petaruh hebat. Mungkin pada  waktu itu kita akan mengatakan  diri sebagai sang pemenang. 

Di mana saat kita bertahan dan bertarung, justru yang kita temukan adalah hal yang tidak kita harapkan. Kita bangga pada diri sementara orang menutup mata terhadap apa yang kita lakukan. Kita merasa sepertinya tak melakukan apapun tetapi dunia tahu bahwa kitalah penentunya.

Lantas kita menunggu kapan pujian itu datang. Dunia mencarimu dan ingin menemukan apa rahasia dari semua yang pernah didengar tentangmu. Dengan mata mereka memperhatikan sambil belajar, namun terkadang tak mereka temukan sedikitpun jawabannya. Dunia pun  diam tanpa sedikit kata pujian terucap untukmu.

Orang-orang menjadi kecewa. Kita sendiri tak tahu apa yang mesti terjadi dan betapa berartinya hidup bagi yang lain. Merekapun menilai ada keangkuhan pada diri kita sementara kita berlaku biasa-biasa dan apa adanya. Karena itu kita tetap ada sekalipun orang tak menganggap kehadiran itu berarti.

Jalan kecil tak selalu menarik namun ia selalu ada. Ia bisa menjadi alternatif namun sekaligus menjadi penentu sebuah tujuan itu digapai. Tetaplah di jalan kecil karena pada waktunya ia akan menjadi satu-satunya jalan yang dilewati saat orang mulai mencari dan mencintai keheningan.

Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.