1 min dibaca
01 Jan
01Jan

Suara Keheningan | RP: Albertus Herwanta, O.Carm

Tuhan senantiasa memberkati sepanjang tahun baru ini.
Apa yang muncul saat bangun dari tidur pada hari pertama tahun 2022 ini? Hal yang pertama muncul itu biasanya alami dan asli; menunjukkan jernihnya isi pikiran dan tulusnya hati.

Mereka yang membuka tahun baru dengan mengucapkan selamat dan syukur mempunyai bekal positif menjalani tahun yang baru datang. Pepatah berbunyi, "Permulaan yang baik berarti setengah pekerjaan sudah selesai."

Saling mengucapkan selamat berarti menghendaki bahwa segala yang positif, baik, benar dan membahagiakan akan terwujud atas orang yang memberi dan diberi ucapan.

Ucapan syukur lahir dari sikap positif dalam melihat hidup ini. Bersyukur itu membantu orang untuk merasa cukup atas apa yang dimiliki dan bersukacita atas hidup ini. "Thankfulness is the quickest path to joy," kata Jefferson Berthke.

Siapa pernah menyadari bahwa ucapan syukur memancarkan pribadi orang yang merasa penuh dan puas? Thomas Goodwin menulis, "The most thankful person is the most fully human" (Yang bersyukur sudah seutuhnya manusiawi).

Saling mengucapkan selamat dan bersyukur datang dari pengalaman diberkati. Semua berkat yang diterima perlu dibagikan. Itulah yang membuat hidup ini membahagiakan. Egoisme adalah penjara yang menyiksa.

Sejarah menunjukkan bahwa Allah itu memberikan Diri dan memberkati. Dia melanjutkan pemberian itu sepanjang tahun yang baru ini. Siapkah aku mengucap syukur kepada-Nya dan berbagi dengan sesama?

Sabtu, 1Januari 2022 RP Albertus Magnus Herwanta, O. Carm.

Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.