1 min dibaca
06 Jun
06Jun

Suara Kehehingan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm

Semua orang yang normal mencintai hidupnya di dunia ini. Meski percaya bahwa surga itu lebih indah dan membahagiakan daripada dunia, toh ketika diminta banyak orang tidak mau segera berangkat ke sana.
Manusia memelihara dan mempertahankan hidupnya dengan segala cara. Itu memang tanggung jawabnya. Ketika Covid-19 menyerang, orang mempertahankan diri. Ada yang menggunakan terapi plasma konvalesen; ada pula yang memakai vaksin. Orang berharap bahwa dengan disuntik vaksin orang dapat diselamatkan dari kematian.

Vaksin yang di banyak tempat masih kontroversial itu menyelamatkan hidup di dunia ini saja. Namun tidak dapat membawanya ke dalam hidup baru yang hanya Tuhan bisa memberikan.

Syukurlah, bahwa Allah menyediakan sarana untuk memperoleh hidup baru dan kekal itu. Sebagian dari sarana itu dapat manusia rasakan dan nikmati di dunia ini, yakni tubuh dan darah Sang Guru Kehidupan. Dia telah menyerahkannya pada malam perjamuan terakhir dan menyempurnakannya pada korban di kayu salib (Mrk 14: 22-25).

Mereka yang menerima-Nya dengan penuh iman akan dianugerahi hidup abadi. "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia" (Yoh 6: 53-56). Di sini Sang Guru berbicara tentang hidup abadi.

Sementara proses perlindungan terhadap Covid-19 terus diupayakan, manusia perlu juga mempersiapkan hidup kekalnya waktu masih di dunia. Mereka yang percaya dan menyantap rejeki rohani yang bersifat ilahi memperoleh jalan masuk ke kehidupan abadi.

Manusia bertanggung jawab atas hidupnya di dunia ini dan mempersiapkan hidup surgawi nanti. Untuk itu selama di dunia dia perlu menyantap santapan surgawi.

Minggu, 6 Juni 2021 | HR Tubuh dan Darah Tuhan | RP Albertus Herwanta, O. Carm.

Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.