Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm
Kemarin kita merayakan peringatan Santo Atanasius, seorang uskup dan pujangga Gereja. Disebut pujangga Gereja karena ajaran-ajarannya sangat berpengaruh dan sering dikutip oleh Gereja. Salah satu ajaran yang menonjol adalah tentang pribadi Yesus, sungguh Allah sungguh manusia. Dia membela ajaran tentang keilahian Yesus.
Hari ini kita merayakan pesta rasul Filipus dan Yakobus dan mendengarkan injil Yohanes yang berbicara tentang kesatuan antara Yesus dan Bapa-Nya (Yohanes 14:6-14). "Akulah jalan, kebenaran, dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku" (Yohanes 14:6).
Sabda itu menegaskan tiga ajaran penting. Pertama, dengan mengikuti Yesus Kristus kita menemukan jalan. Kedua, dengan percaya kepada Yesus Kristus kita memiliki kebenaran. Ketiga, dengan menerima Yesus Kristus kita memperoleh kehidupan.
Yesus Kristus itu pusat dan inti iman dan kehidupan Kristiani. Tanpa Dia tidak ada iman Kristen dan tanpa iman kepada-Nya orang tidak memiliki kehidupan sejati. Ajaran tentang Yesus sebagai jalan, kebenaran, dan hidup berhubungan erat dengan tujuan akhir hidup manusia.
Semua manusia berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya. Untuk kembali kepada Allah dan memperoleh kehidupan kekal, orang memerlukan jalan yang benar. Jalan itu hanya satu, yakni Yesus Kristus. "Tidak seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku" (Yohanes 14:6).
Ajaran ini menegaskan bahwa menjadi Kristen itu berarti mengikuti seorang pribadi yang hidup. Orang Kristen tidak berpegang pada doktrin atau buku, melainkan percaya kepada pribadi Yesus. Ajaran Yesus tidak terpisahkan dari pribadi-Nya. Konsekuensinya, setiap orang Kristen perlu menjalin relasi pribadi dengan Yesus.
Bagaimana orang membangun dan mempertahankan relasi tersebut? Dengan menghayati ajaran-Nya, karena dengan demikian orang mewujudkan dan menampakkan Yesus dalam diri dan hidupnya. Selain itu, berdoa juga bisa menjadi sarana dan kesempatan untuk mempererat hubungan pribadi dengan Yesus.
Di antara banyak doa itu, perayaan Ekaristi merupakan doa tertinggi. Mengapa? Karena di dalam perayaan Ekaristi, orang mendengarkan Tuhan (liturgi sabda) dan menerima Yesus (liturgi Ekaristi). Doa bukan hanya berbicara dan meminta, melainkan mendengarkan dan menyatukan hidup dengan Tuhan Yesus, sang Jalan, Kebenaran, dan Hidup.
Sabtu, 3 April 2025Pesta Rasul Filipus dan YakobusHWDSF