1 min dibaca
18 Oct
18Oct

Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm

Salah satu pengarang Injil adalah Santo Lukas. Dia menulis Injil yang khas. Berbeda dari tiga injil lainnya. Sebagai seorang tabib yang pendidikannya baik dia mengumpulkan informasi yang dapat dipercaya. Kemudian menuliskannya dalam bahasa yang amat baik.

Dia sendiri mengatakan tentang Injilnya itu. "Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus, sampai pada hari Ia terangkat. Sebelum itu Ia telah memberi perintah-Nya oleh Roh Kudus kepada rasul-rasul yang dipilih-Nya. Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah" (Kis 1:1-3).

Lukas adalah teman setia yang menemani santo Paulus. Hal itu dikatakan oleh rasul agung itu dalam suratnya kepada Timotius. "Berusahalah supaya segera datang kepadaku, karena Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku. Ia telah berangkat ke Tesalonika. Kreskes telah pergi ke Galatia dan Titus ke Dalmatia. Hanya Lukas yang tinggal dengan aku" (2 Tim 4: 9-11).

Karya Santo Lukas ini perlu disyukuri. Berkat tulisan-tulisannya orang dapat mengenal Sang Guru Kehidupan lewat Injilnya dan juga kehidupan orang-orang Kristen pada awal Gereja yang tertulis dalam Kisah Para Rasul.

Dua karya itu menunjukkan betapa penting mewariskan iman lewat tulisan. Melakukan hal itu pada abad pertama tentu tidak semudah sekarang. Waktu itu fasilitas, komunikasi dan transportasi masih sangat terbatas. 

Namun Santo Lukas bisa mewariskan tulisan iman yang demikian mendalam.
Apakah yang dapat kita lakukan di era teknologi informasi yang demikian maju dan canggih ini? Apakah kita mewariskan nilai-nilai yang baik dan berita gembira penuh harapan lewat tulisan? Ataukah kabar buruk dan berita bohong yang menghancurkan kehidupan?

Senin, 18 Oktober 2021 | Pesta Santo Lukas, Pengarang Injil | RP Albertus Herwanta, O. Carm.

Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.