1 min dibaca
24 Oct
24Oct

Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm

Ada banyak pengalaman iman yang maknanya amat personal. Iman yang benar-benar dirasakan dampak positifnya bagi kehidupan.

Bartimeus yang disembuhkan dari matanya yang buta (Mrk 10: 46-52), salah satu contohnya. Kisah ini menyampaikan pesan iman bagi orang zaman sekarang.

Waktu itu Sang Guru Kehidupan lewat di kota Yeriko. Di pinggir jalan duduk seorang pengemis yang buta. Namanya Bartimeus. Mengetahui bahwa Sang Gurulah yang lewat, dia berteriak memanggil Dia untuk disembuhkan.

Banyak orang menyuruhnya diam. Tetapi dia justru makin keras berteriak. Sang Guru pun menyuruh orang memanggilnya agar mendekat. Lalu dia meminta supaya dipulihkan penglihatannya. Karena imannya yang kuat, dia disembuhkan.

Bartimeus memanfaatkan kesempatan itu sebaik-baiknya hingga mendapatkan anugerah yang besar. Dia dapat berjumpa dengan Sang Guru secara pribadi sehingga disembuhkan.

Setiap hari Tuhan hadir dan lewat di tengah kehidupan ini. Dia membawa rahmat kasih dan pertolongan. Berapakah yang membuka telinga terhadap kehadiran-Nya? Siapakah yang berdoa dan berseru kepada-Nya dengan penuh iman sehingga disembuhkan seperti Bartimeus?

Bahwa banyak orang beragama, benar. Namun sedikit yang sungguh beriman. Sebagian agama hanyalah formalitas; tanpa dijiwai dengan iman yang benar. Tidak mengherankan agama demikian tidak mewujudkan iman yang menyembuhkan.

Minggu, 24 Oktober 2021RP Albertus Herwanta, O. Carm.

Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.