1 min dibaca
24 Jun
24Jun

Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta,O.Carm

Bagi seorang ibu yang baru pertama kali melahirkan, peristiwa kelahiran berbeda maknanya dari pengalaman bidan yang tiap hari membantu persalinan. Yang pertama amat merindukan anak pertamanya. Kelahirannya itu hadiah dari Allah. Yang kedua melihatnya sebagai pekerjaan atau pelayanan terkait mata pencaharian.

Kelahiran punya makna amat berbeda bagi Tuhan. Setiap kelahiran adalah rencana Tuhan. Nabi Yesaya berkata, "TUHAN telah memanggil aku sejak dari kandungan, telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku" (Yes 49: 1). Tuhan yang mengutusnya bersabda, "Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi" (Yes 49: 6).

Yohanes Pembaptis yang dilahirkan dalam usia lanjut ibunya juga mengandung makna mendalam. Kelahirannya mempersiapkan jalan bagi Tuhan, Sang Juru selamat. "Tangan Tuhan menyertai dia" (Luk 1: 66). Misi khusus ini membawa konsekuensi bagi Yohanes. Pertama, dia tinggal di padang gurun sampai tiba harinya ia harus menampakkan diri kepada Israel" (Luk 1: 80). Kedua, hidupnya berakhir sebagai martir; dipenggal kepalanya oleh Herodes yang ditegurnya (Mrk 6: 27).

Yohanes berarti Tuhan Mahabaik. Dia menjadi nabi terakhir Perjanjian Lama dan penghubung antara Pernjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Dia adalah suara di padang gurun yang dinubuatkan oleh nabi Yesaya. Lebih dari itu, Yohanes Pembaptis adalah orang terbesar yang dilahirkan oleh perempuan.

Begitu banyak makna yang terkandung dalam kelahirannya. Dia menunjuk ke masa depan dan mengajak orang bertobat agar selamat. Kehadirannya mewujudkan kebaikan Tuhan bagi umat manusia.
Hanya sedikit kelahiran yang begitu kaya dan jelas maknanya. Namun setiap kelahiran punya tujuan; setiap bayi yang dilahirkan memiliki arti dan misi.

Yang membaca tulisan ini pun telah dilahirkan dengan tujuan. Lewat dia Tuhan ingin mewujudkan satu misi. Sejauh mana dia menyadari misi Tuhan di dunia ini? Berapa kali dia merefleksikan hal ini dan mendengarkan sungguh-sungguh rencana Tuhan atas dirinya? Kalau tidak pernah menyadarinya, bagaimana dia memaknai hidupnya? Barangkali baik kalau dia merenungkannya hari ini. 

Semoga dia menemukan makna dan tujuan hidupnya dan mampu menjalaninya dengan penuh semangat. Penulis memohonkan baginya berkat.

Kamis, 24 Juni 2021| Hari Raya Kelahiran Yohanes Pembaptis | RP Albertus Herwanta, O. Carm.

Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.