1 min dibaca
08 Jan
08Jan
Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm

Filsafat Yunani kuno menjelaskan bahwa manusia itu terdiri dari badan dan jiwa. Socrates menjelaskan bahwa badan adalah penjara jiwa. Sedang jiwa itu tawanan yang tidak berdaya. Dalam kematian jiwa dibebaskan dari nafsu badani. Agak negatif pandangannya tentang badan.

Plato, muridnya, menegaskan bahwa manusia memiliki badan dan jiwa. Yang pertama bersifat sementara dan rusak; hancur waktu seseorang mati. Namun jiwanya tetap ada, karena jiwanya bersifat abadi. Setelah tubuh mati, jiwa hidup dalam tubuh baru dalam alam berikutnya.
Siapakah yang secara empiris dapat membuktikan isi pandangan itu? Kalau tidak ada, lalu apa relevansi pandangan itu bagi hidup manusia?

Minimal orang mengalami bahwa hidupnya tidak hanya terdiri dari yang material atau badani. Manusia itu tampak dalam tubuh yang korporeal dan memiliki jiwa yang inkorporeal. Kedua-duanya perlu diperhatikan dan dipelihara. Bukan hanya tubuh yang membutuhkan makanan; jiwa pun demikian.

Ketika tidak makan dan minum asupan yang sehat dan bernutrisi, tubuh manusia sakit. Demikian pun saat manusia mengabaikan jiwanya, hidupnya mengalami kelaparan rohani. Jiwanya miskin dan bisa sakit. "Mens sana in corpore sano," kata orang Latin.*)

Jika jiwa seseorang sehat, tubuhnya pun sehat pula. Betapa pentingnya memelihara kesehatan jiwa. Gereja Katolik mengenal pelayanan terhadap jiwa-jiwa atau pemeliharaan jiwa-jiwa ("cura animarum"). Sakramen-sakramen memberikan asupan rohani bagi jiwa-jiwa. Sakramen ekaristi, misalnya, memberikan makanan rohani bagi jiwa-jiwa.

Setiap orang bertanggungjawab atas kesejahteraan badan dan jiwanya. Memperhatikan hanya salah satu saja akan menyebabkan hidup yang pincang; bahkan sakit dan kering merana.

Dunia yang materialistis kerap mengabaikan unsur rohani dan jiwa manusia. Masuk akal, banyak orang sakit. Bukan sakit fisik, melainkan sakit rohani dan jiwanya. Memang, manusia mesti memelihara badan dan jiwanya.

Salam dan Tuhan memberkati.
Minggu, 7 Januari 2024AlherwantaRenalam 007/24
*) Jiwa yang sehat terletak dalam tubuh yang sehat

Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.