1 min dibaca
03 Aug
03Aug

Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm

Beriman berarti mengarahkan pandangan kepada Tuhan. Siapa yang teguh dan yakin melakukannya memperoleh kekuatan untuk menghadapi dan mengatasi badai kehidupan. Sebaliknya, mereka yang memandang ke kiri dan ke kanan, tanpa fokus kepada Tuhan, menjadi korban kesulitan.

Itulah yang dialami oleh Petrus ketika dia berjalan di atas air. Kisahnya terjadi saat dia dan murid lainnya di malam hari dengan perahu menyeberangi danau. Perahu mereka ditimbus angin sakal. Sang Guru Kehidupan mendekati mereka; berjalan di atas air (Mat 14: 25). Tetapi mereka ketakutan; mengira itu hantu (Mat 14: 26). Sang Guru pun berkata, "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" (Mat 14: 27).

Lalu Petrus meminta supaya boleh berjalan di atas air untuk membuktikan bahwa yang dihadapinya adalah Sang Guru. Diijinkan. Saat berjalan di atas air itu Petrus mengalami terpaan angin dan merasakan air yang bergoncang-goncang. Dia ketakutan dan karenanya hampir tenggelam, lalu berseru, "Tuhan, tolonglah aku!" (Mat 14: 30).

Di tengah badai itu Petrus tidak fokus memandang Sang Guru. Tidak menaruh percaya kepada-Nya, tetapi memperhatikan pelbagai kesulitan yang menghantam. Akibatnya, dia hampir tenggelam dimakan kekuatan alam.

Itulah yang banyak terjadi saat manusia menghadapi badai kehidupan. Panik. Orang terlalu fokus pada masalah dan lupa memandang dan percaya kepada Allah yang menolong dan mengatasi dengan solusi.
Lebih menyedihkan lagi, di tengah kesulitan orang bertengkar sendiri karena motivasi politik dan ekonomi. Masalahnya makin rumit karena diajak kooperatif sangat sulit; mencari pelbagai alasan; berkelit. Ada pula yang memancing di air keruh.

Mengatasi pandemi pun memerlukan pikiran positif. "Things have a way of working themselves out if we just remain positive," kata Lou Holtz. Masalah itu punya solusinya bila orang tetap berpikir positif. Kekuatan positif itu tampak dalam orang-orang yang di tengah badai kehidupan senantiasa setia percaya dan memandang Tuhan.

Selasa, 3 Agustus 2021Sumber Inspirasi: Matius 14: 22-36RP Albertus Herwanta, O. Carm.

Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.