Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm
Setiap tanggal 9 November dirayakan Pesta Pemberkatan Gereja Basilik Lateran, Roma. Aslinya gedung itu didirikan tahun 324 M.
Di sinilah dahulu kedudukan uskup Roma yang sekaligus paus, pemimpin Gereja Katolik seluruh dunia. Kini di Basilika Santo Petrus, Vatikan. Basilika Lateran itu gedung gereja tertua di Eropa; satu dari empat basilika terbesar yang kini ada di kota Roma.
Kitab nabi Yehezkiel (47:1-2,8-9,12) berbicara tentang bait Allah. Dari dalamnya membual air yang mengalir ke sungai. Semua pohon di sepanjang pinggir sungai itu segar dan menghasilkan banyak buah. Itulah gambaran Gereja yang mengalirkan keselamatan.
Sang rasul agung, dalam suratnya kepada jemaat di Korintus, menggambarkan Gereja (komunitas umat) itu sebagai bangunan yang didirikan berdasar rahmat Tuhan. Dibangun di atas dasarnya, yakni Sang Guru Kehidupan.
Dialah yang mengusir para pedagang dari Bait Allah, karena membuat rumah Allah menjadi tempat berdagang (Yoh 2: 13-22). Ketika orang-orang Yahudi mempertanyakan tindakan-Nya Dia bersabda, "Rombaklah Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali" (Yoh 2: 18-19).
Yang dimaksudkan dengan Bait Allah adalah tubuh-Nya sendiri. Memang Dia mati, tetapi bangkit kembali pada hari yang ketiga. Itulah maksudnya membangun kembali.
Sebelum ada gedung gereja, dahulu orang Katolik beribadah di rumah-rumah. Berpindah-pindah. Setelah berhasil membangun gedung gereja, mereka beribadah di sana.
Gedung amat diperlukan, tetapi bukan yang terpenting. Semua gedung gereja bisa saja dihancurkan. Tetapi Gereja, jemaat Allah yang adalah tubuh dari Sang Guru Kehidupan tetap hidup. Jadi, Gereja itu lebih dari gedung.
Selasa, 9 November 2021| Pesta Pemberkatan Basilika Lateran | RP Albertus Herwanta, O. Carm.