1 min dibaca
25 May
25May

Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm

Lawak identik dengan lucu. Pelawak yang tidak lucu tentu tidak laku. Di samping itu, pelawak mesti cerdas dan kaya kreativitas. Setiap mau pentas mesti bekerja keras. Untuk menampilkan lawakan berkualitas mereka mencari inspirasi; otak diperas.

Pelawak tidak hanya menghibur. Dalam arti tertentu bisa menyelamatkan umat manusia. Tatkala orang tertimpa bencana para pelawak dihadirkan untuk membawa canda dan tawa ria bagi mereka. Para korban dapat sejenak melupakan duka yang menimpa; lepas dari trauma.

Ciri pelawak adalah abnormalitas atau supranormalitas. Mereka bisa sangat lucu karena membawa yang abnormal di panggung normal. Membuat penonton menertawakan abnormalitas dirinya. Pelawak yang cerdas memiliki IQ di atas normal; bahkan supranormal. Karenanya, mereka membawa kejutan yang menggelikan.
Rupanya jalan ke surga pun sering lucu dan abnormal. 

Sementara orang di dunia ini berebut kekuasaan dan ingin menjadi yang terpenting atau terbesar, Sang Guru Kehidupan mengajarkan yang sebaliknya. "Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kalian, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kalian, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya" (Mrk 10: 43-44).

Andai ajaran itu disampaikan kepada yang berambisi secara politik dan menduduki jabatan publik, tentu terasa menggelikan. Mereka akan tertawa. Ajaran itu terdengar lucu. Abnormal dalam ukuran dan mentalitas dunia.
Sang Guru masih menambahkan, "Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang" (Mrk 10: 45). 

Ini jauh lebih lucu lagi. Sementara banyak orang minta dilayani dan diutamakan, Guru yang satu ini malah mengajarkan mental melayani.

Hanya sedikit yang memahaminya sebagai lucu, karena ajaran ini sering dijelaskan dan direnungkan dalam situasi yang amat serius. Dalam banyak ajaran-Nya Sang Guru menyampaikan hal-hal yang lucu. Abnormal menurut ukuran dunia; bahkan supranormal. Mereka yang gagal paham menganggap ajaran itu lawakan dari surga.

Rabu, 26 Mei 2021 | PW Santo Filipus Neri, pelindung pelawak  | RP Albertus Herwanta, O. Carm.

Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.