1 min dibaca
27 May
27May

Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm

Rabu, 26 Mei 2021 malam bagi sebagian penduduk dunia berbeda dari malam lainnya. Mereka dapat melihat gerhana bulan; fenomena alam mengagumkan yang amat langka terjadi. 195 tahun sekali, menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).

Penduduk Hong Kong pun demikian. Mereka pergi ke tempat-tempat strategis seperti pantai atau puncak bukit untuk menyaksikan keindahan alam, ciptaan Tuhan. Banyak yang membawa alat foto dan video untuk mengabadikannya.

Manusia memang makhluk yang tertarik pada keindahan. Alam yang memancarkan keindahan menyatakan kemuliaan Tuhan.

Penulis Kitab Putera Sirakh melukiskannya dengan indah. "Segala karya Tuhan dijadikan dengan sabda-Nya. Matahari bercahaya memandang segala sesuatu, dan ciptaan Tuhan penuh dengan kemuliaan-Nya. Kepada orang-orang-Nya yang kudus Tuhan tidak memberikan kemampuan untuk menceritakan segala karya-Nya yang mengagumkan itu. Sebab Tuhan alam semesta telah menetapkan supaya jagat raya didukung dengan kemuliaan-Nya. Lubuk lautan dan hati diselami oleh-Nya, dan segala rencana hati diketahui-Nya. Sebab Yang Mahatinggi mengenal segala sesuatu yang dapat dikenal dan menilik tanda-tanda zaman" (Sir 42: 15-18).

Manusia sebagai makhluk ciptaan termulia dapat mengagumi keindahan Tuhan dalam alam. Sekaligus bertangungjawab untuk memeliharanya. Tugas itu menjadi bagian dari iman dan kepatuhannya kepada Tuhan. "Betapa eloklah segala ciptaan Tuhan, tetapi hanya sebagai bunga api sajalah apa yang nampak. Semuanya hidup dan tetap tinggal untuk selamanya guna setiap keperluan, dan semuanya patuh kepada-Nya" (Sir 42: 22-23).

Tatkala manusia mencintai, menjaga dan memperhatikan alam, tetaplah lestari keindahannya dan menjadi "teman" dalam hidup yang membahagiakannya. "Tidak ada sesuatu pun yang diciptakan-Nya kurang lengkap ... siapa gerangan pernah puas memandang kemuliaan Tuhan?" (Sir 42: 24-25). 

Semoga manusia tidak hanya mengagumi gerhana bulan, tetapi makin mengimani penciptanya, yakni Tuhan.

Kamis, 27 Mei 2021 | RP Albertus Herwanta, O. Carm.

Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.