1 min dibaca
30 Mar
30Mar
Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm

Dalam situasi amat sulit dan terjepit orang beriman kadang tidak hanya menjerit. Ada pula yang bagai merasa putus asa. Kepada Tuhan tidak lagi mau percaya, ragu dan penuh tanya.

Itulah yang dialami bangsa Israel ketika masih berada dalam pembuangan. Mereka mengeluh, "TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku." (Yes 49: 14).

Namun Tuhan menjawab, "Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau." (Yes 49: 15).

Tuhan Allah senantiasa mencari cara untuk menyelamatkan umat manusia. Dia berfirman, "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan menjawab engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau." (Yes 49: 8).

Tuhan memang tidak hanya menciptakan dunia dan segala isinya. Dia menebus manusia dari dosa-dosanya. Inilah karya besar setelah penciptaan. Hingga kini Tuhan masih melaksanakan karya penciptaan dan penyelamatan.

Pada waktu orang-orang Yahudi memprotes tindakan Sang Guru Kehidupan yang menyembuhkan orang lumpuh pada hari Sabat (Yoh 5: 1-15), Dia menegaskan bahwa Dia bekerja seperti Bapa-Nya (Yoh 5: 17).

Karena itu, orang-orang Yahudi berusaha membunuh Dia yang dianggap telah menyamakan Diri-Nya dengan Allah (Yoh 5: 18). Meski demikian, Dia tidak gentar karena Dia datang untuk melakukan kehendak Allah Bapa-Nya (Yoh 5: 19-30).

Dia bersabda, "Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya." (Yoh 5: 21). Dialah eksekutor karya penyelamatan yang merupakan karya besar kedua dari Tuhan setelah penciptaan.

Rabu, 30 Maret 2022RP Albertus Magnus Herwanta, O. Carm.


Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.