1 min dibaca
14 Feb
14Feb

Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm

Orang beriman kerap berhadapan dengan kebimbangan. Hal itu bisa terjadi saat mereka menghadapi masa sulit atau krisis.

Bukan hanya kaum beriman biasa yang mengalaminya. Santa Theresia dari Kanak-kanak Yesus mengalami kebimbangan sewaktu hidupnya. Santa Ibu Teresa dari Kalkuta juga tidak bebas dari keraguan iman.

Kebimbangan menunjukkan diri manusia yang terbatas kemampuannya. Banyak kali orang yang serius memikirkan imannya sampai pada kebimbangan. Sedang mereka yang imannya "begitu-begitu" saja justru tidak mengalaminya. Jadi, kebimbangan itu tidak selalu jelek. Malah bisa menjadi saat tepat mematangkan iman.

Namun dalam memohon kepada Tuhan hendaknya orang tidak bimbang. Santo Yakobus menasihati mereka yang berdoa, "Apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah,--yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit--,maka hal itu akan diberikan kepadanya. 

Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya" (Yak 1: 5-8).

Ketika dalam kebimbangan orang perlu ingat bahwa Tuhan itu setia dan dapat diandalkan. Kebimbangan bukanlah kesempatan untuk meninggalkan Tuhan, tetapi saat orang perlu lebih banyak berdoa, memohon rahmat.

Kesulitan dan pencobaan hendaknya tidak menyurutkan semangat beriman, tetapi sebaliknya. "Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun" (Yak 1: 2-4).

Senin, 14 Februari 2022Peringatan St.Sirilus dan Metodius, uskupRP Albertus Magnus Herwanta, O. Carm.

Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.