1 min dibaca
09 Apr
09Apr
Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm

Tuhan Allah itu sempurna. Utuh. Dia memiliki kuasa untuk memulihkan dan menjadikan segala yang tercerai berai utuh kembali.

Firman-Nya lewat nabi Yeremia menegaskan daya kekuatan itu. "Beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku menjemput orang Israel dari tengah bangsa-bangsa, ke mana mereka pergi; 

Aku akan mengumpulkan mereka dari segala penjuru dan akan membawa mereka ke tanah mereka. Aku akan menjadikan mereka satu bangsa di tanah mereka, di atas gunung-gunung Israel, dan satu raja memerintah mereka seluruhnya; mereka tidak lagi menjadi dua bangsa dan tidak lagi terbagi menjadi dua kerajaan." (Yeh 37: 21-22).

Karena dosa-dosanya Israel terpecah belah. Gara-gara ambisi politisnya mereka tercerai berai.
Tuhan pula yang memberikan kemampuan kepada bangsa Israel untuk hidup seturut kehendak-Nya (Yeh 37: 23-28). Manusia yang sudah dikuasai dosa terus terpecah dalam dirinya. Tidak mampu memulihkan dirinya sendiri.

Dibiarkan berjalan sendiri manusia akan selalu tersesat. Hanya bila Tuhan membimbing, mereka akan sampai tujuan. Tuhan itu menjaga bangsa-Nya seperti gembala menjaga kawanan dombanya (Yer 31: 10).

Tuhan, Sang Gembala itu hadir di tengah umat manusia lewat Sang Guru Kehidupan. Dia datang sebagai gembala yang menyelamatkan domba-dombanya. "Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya." (Yoh 10: 11).

Kayafas, Imam Besar menggarisbawahi hal itu ketika berkata kepada orang-orang Yahudi. "Kamu tidak tahu apa-apa, dan kamu tidak insaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa kita ini binasa." (Yoh 11: 48).

Dengan itu dia bernubuat bahwa Sang Gembala itu mesti dikorbankan untuk keselamatan universal. "Bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai. Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia." (Yoh 11: 52-53).

Manusia yang jatuh ke dalam dosa itu sesat dan tercerai berai itu seperti kawanan domba yang tidak bergembala. Mereka hanya dapat diselamatkan dan dibuat utuh kembali oleh Gembala ilahi yang memulihkan.

Sabtu, 9 April 2022RP Albertus Magnus Herwanta, O. Carm.

Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.