1 min dibaca
08 Apr
08Apr
Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm

Aslinya manusia berasal dari Tuhan, Sang Kebaikan dan Kebenaran. Dalam perjalanan hidupnya dia menghadapi pelbagai kejahatan yang bersumber dari setan.

Selalu ada pertentangan antara yang baik dan yang jahat; yang benar dan yang salah. Itulah yang mewarnai panggung kehidupan umat manusia.

Upaya membawa orang untuk berpegang pada Tuhan menghadapi perlawanan dari setan. Para pengikut setan berusaha menghancurkan mereka yang setia kepada Tuhan.

Yeremia mengalami hal itu tatkala sahabat-sahabatnya merancang yang jahat atas dirinya. "Semua orang sahabat karibku mengintai apakah aku tersandung jatuh" (Yer 20: 10).

"Barangkali ia membiarkan dirinya dibujuk, sehingga kita dapat mengalahkan dia dan dapat melakukan pembalasan kita terhadap dia!" (Yer 20: 10). Demikian kata mereka. Bukankah hingga kini banyak orang dekat yang berkhianat? Menggunting dalam lipatan.

Namun Yeremia dapat menghadapi semua musuhnya, karena berpegang pada Tuhan, Sang Kebenaran. "Tetapi TUHAN menyertai aku seperti pahlawan yang gagah, sebab itu orang-orang yang mengejar aku akan tersandung jatuh dan mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka akan menjadi malu sekali, sebab mereka tidak berhasil, suatu noda yang selama-lamanya tidak terlupakan!" (Yer 20: 11).

Banyak orang yang dimusuhi, karena melakukan yang baik dan benar. Sang Guru Kehidupan yang mengajarkan jalan benar dan melakukan yang baik hendak dilempari batu oleh orang-orang Yahudi (Yoh 10: 31). Maka Dia bersabda, "Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?" (Yoh 10: 32).

Yeremia dan Sang Guru bisa saja lari dari tanggung jawabnya mewartakan dan mewujudkan kebaikan Tuhan. Tetapi itu tidak dilakukan mengingat misinya yang amat penting, yakni kebahagiaan dan keselamatan umat manusia.

Untuk memperjuangkan keselamatan manusia diperlukan orang-orang yang berpegang pada Tuhan dan berani melawan kejahatan.

Jumat, 8 April 2022 RP Albertus Magnus Herwanta, O. Carm.

Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.