1 min dibaca
08 Dec
08Dec
Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm

Ke manakah manusia bisa lari dari “makhluk hitam” yang selalu mengikuti? Dia itu tidak mungkin dihindari. Sekencang apa pun manusia berlari, sekencang itu pula dia mengikuti. Nama “makhluk” itu adalah bayangan.

Namanya juga bayangan. Warnanya pasti hitam. Bayangan atau “shadow” itu bagian dari pribadi manusia. Semua orang punya. Sayangnya, banyak yang cenderung menafikannya. Bisa jadi, karena “shadow” itu merepresentasikan sisi-sisi hitam dirinya; kelemahan dan kekurangannya.

Kemajuan pelbagai teknologi buatan manusia mengagumkan dan perlu disyukuri. Namun, secanggih apa pun teknologi rupanya belum bisa membantunya menghadapi bayangan dirinya. Sebaliknya, teknologi itu menjadi tempatnya lari bersembunyi dari bayangannya sendiri.

Gagal menjalin relasi dengan sesama manusia, orang menikah dengan robot. Mungkin, manusia lebih menghargai alat mati buatannya sendiri daripada mengasihi makhluk ciptaan Tuhan yang punya hati, kasih, dan perasaan.

Banyak warga negara yang sudah amat maju kini mengalami krisis yang tidak menentu. Tampaknya kejayaan dan keberhasilan manusia selalu dibayangi kegagalan atau kelemahan. Inilah bayangan.

Karena manusia cenderung ingin tampil sempurna mereka menyangkal bayangan pribadinya. Pelbagai cara ditempuh untuk menunjukkan dirinya yang seolah sukses dan utuh. Ternyata, semakin menyangggah dirinya yang rapuh semakin manusia mendekati titik runtuh.

Ada pula yang mencoba menolak bayangan dengan mematikan lampu; masuk ke dalam kegelapan. Bukankah di dalam kegelapan orang tidak melihat bayangan? Namun, tidak melihat bayangan bukan berarti bayangan hilang. Buruk muka, cermin dibelah!

"It is only through shadows that one comes to know the light," kata Katarina dari Siena.*)
Hanya Tuhan, Sang Terang sejati yang dapat membantu mengatasi. Di dalam Dia ada kesempurnaan; di dalam-Nya tiada bayangan. Tidak ada cacat cela. Bukankah manusia dipanggil untuk menyatukan hidupnya dengan Sang Pencipta? Sayangnya, banyak yang menyangkal Sang Terang. Akibatnya, hidup dalam kegelapan, bayangannya sendiri.

Salam dan Tuhan memberkati.
SOHK, Rabu 7 Desember 2022AlherwantaRenalam ke-244
*) Hanya lewat bayangan orang mengetahui cahaya

Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.