1 min dibaca
01 Aug
01Aug

Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm

Salah satu cara hidup yang diajarkan dan dihayati oleh Santo Ignatius dari Loyola, pendiri Serikat Yesus ini mungkin belum banyak diketahui. Ajaran ini jika dihayati akan menghasilkan kualitas dan prestasi hidup yang tak tertandingi. Hidup Santo Ignatius sendiri contoh nyata dari "agere contra" yang secara tuntas dihayati.
Apa itu "agere contra" dan bagaimana relevansinya untuk hidup zaman ini? "Agere contra" adalah sikap melawan kebiasaan yang tidak membuahkan kehidupan (life-giving).

Motivasi "agere contra" bukan kehendak atau kemampuan pribadi, melainkan rahmat Tuhan. Dalam melakukan "agere contra" orang tidak mengandalkan kekuatan pribadi yang bisa berbuah kesombongan, tetapi bantuan Allah yang akan menghantar orang ke buah kehidupan tertinggi.

"Agere contra" mengajak orang untuk melawan kehendak (kecenderungan) pribadi demi memuliakan Allah. Orangtua yang melawan keinginan atau kesenangan sendiri demi cinta kepada anaknya, dalam arti tertentu menghidupi "agere contra" itu. Akan menjadi sempurna jika motivasi melakukan itu adalah memuliakan Tuhan.

Santo Ignatius menganjurkan supaya orang yang dalam doanya mengalami kekeringan atau tanpa hiburan sama sekali tetap melanjutkan doanya. Doa memang bisa mendatangkan "consolation" (penghiburan, rasa adem ayem). Kerap juga menyebabkan "desolation" (kesedihan, kering, kosong atau ditinggalkan). Nah, pada saat berada dalam "desolation" hendaknya orang tetap terus berdoa. Itu salah satu bentuk "agere contra" dalam doa.

Mengapa mesti diteruskan? Pertama, rahmat Tuhan tetap bekerja saat pendoa berada dalam "desolation" itu. Kedua, kekeringan dan tanpa penghiburan itu bisa jadi pertanda bahwa orang mesti meninggalkan zona nyaman doanya dan berpindah ke tingkat yang lebih tinggi. Harus naik kelas. Bukankah seorang juara kelas pun mesti pindah ke kelas di atasnya. Kalau dia tetap menikmati kejuaraannya di kelas itu, dia akan merasa bosan, kering dan prestasinya tidak tumbuh.

Dalam melawan pandemi, semangat "agere contra" amat diperlukan, baik di tingkat pribadi, keluarga, perusahaan, komunitas lokal maupun nasional. "Contra agere" atau menahan diri memang penuh tantangan. Tetapi orang yang hanya menuruti keinginan justru kehilangan kebebasan. Dia dipenjara oleh nafsu dan keinginannya. Itulah dosa. Tuhan ingin membebaskan manusia. Kerja sama dari manusia bisa dilakukan lewat "agere contra" yang membawa manusia kepada kebebasan sejati. Tidak percaya? Silakan bertanya kepada para Yesuit, ahlinya "agere contra" itu.
*) "Agere contra" dibaca ajere kontra


Sabtu, 31 Juli 2021Peringatan Santo Ignatius dari LoyolaRP Albertus Herwanta, O.Carm.

Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.