1 min dibaca
Raja dan Kredo Penjahat yang Bertobat
Suara Keheningan | RP. Inosensius Ino, O.Carm

Setiap kali orang mendengar kata “raja” sudah bisa langsung membayangkan tentang kekuatan di satu sisi, tetapi juga ketaatan yang patuh di sisi lainnya. Kerajaan Allah juga diwakili dalam bahasa seperti itu di Perjanjian Lama. 

Baca juga artikel ini: 4 Dilema Pertumbuhan Populasi Manusia, Antara Persaudaraan Universal dan Kepentingan Individu Negara Halaman 1 - Kompasiana.com 

Melalui Yesus Kristus kita telah mempelajari pemahaman-Nya yang berbeda tentang kerajaan. Dia adalah raja yang disiksa dan disalibkan. Dia adalah Raja yang tidak bisa dipisahkan dari salib: melalui pengabdiannya kepada banyak orang.

Dalam Perjanjian Lama, Yahweh tidak mengizinkan umat-Nya, yang dibawa-Nya keluar dari Mesir, untuk hidup seperti semua bangsa lainnya (1 Sam 8:5). Meskipun dia menyetujui penunjukan seorang raja, Dia sendiri tetap menjadi raja di Israel; raja di Israel tentu bertanggung jawab kepadanya.

Kenyataan itu bisa dilihat dalam pribadi Daud. Kepribadian besar Daud berhasil menyatukan semua suku Israel menjadi satu kerajaan, tetapi setelah kematian Salomo terjadilah perpecahan besar.

Baca juga artikel ini: Situs Kampung Tua Nua Mbari dengan Gagasan Pentagram, Misteri Perempuan Embe Zero dan Gugusan Air Terjun Tiwu Awu Halaman 1 - Kompasiana.com 

Demikian juga Yesus, Raja sejati di atas takhta Daud, akan mempersatukan apa yang terbagi dalam kerajaan-Nya, "dan pemerintahan-Nya tidak akan berakhir" (Luk 1:33). Pernyataan-pernyataan khusus dari bacaan itu membawa kita ke dalam inti misteri Allah. 

Dari Tuhan, kita harus memahami dunia dan diri kita sendiri. Tuhan menciptakan dunia melalui Putera, melalui Dia, Tuhan ingin mendamaikan dan menyelamatkannya:
Kami tidak lagi tinggal di negeri asing, dalam kegelapan. Dan oleh karena Yesus berdamai di kayu salib, maka kita punya alasan untuk bersyukur dan bahagia.

Pernyataan tentang kerajaan Kristus ditemukan dalam Injil terutama dalam kisah masa kanak-kanak dan dalam kisah Sengsara. Kata-kata agung malaikat pada Kabar Sukacita kepada Maria tampaknya diingkari oleh salib. Mesias, Raja orang Yahudi: gelar tinggi telah menjadi kata-kata yang mengejek.

Penjahat di kanan dan di kiri adalah ejekan yang diwujudkan dari klaim Yesus. Tapi kemudian seseorang berkata: Tuhan, ingatlah aku ... ! Beginilah cara para penyembah di Israel berseru kepada Tuhan selama berabad-abad. Yesus menerima kredo penjahat yang bertobat dan menanggapinya sebagai raja yang berkuasa.

Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.