2 min dibaca
31 May
31May

Suara Keheningan | Yancen Wullo

Rasa kagum selalu muncul ketika melihat sesuatu yang indah, berupa pemandangan alam, atau seseorang yang menarik. Entah itu lawan jenis, penampilan fisik, kata-kata, pengajaran, ataupun kisah hidup serta cara hidupnya. Dari rasa kagum muncul dorongan ingin mencari tahu lebih dekat dan berharap bisa menemukan suatu makna hidup. Yang dikagumi itu menginspirasi serta memengarauhi cara pikir serta cara hidup orang lain. 

Kekaguman pada alam menumbuhkan rasa cinta akan yang Sang pencipta. Kekaguman akan manusia mendatangkan rasa cinta untuk belajar menghargainya. Maka sesungguhnya kekaguman adalah sebuah rasa seni untuk mencintai serta menghargai yang dikagumi.

Pengungkapan rasa kagum selalu berbeda-beda. Pengagum tidak seharusnya mengungkapkan dengan terang-terangan siapa atau apa yang dikagumi. Inilah pengagum rahasia. Dia mengenal tokoh yang dikagumi, semua karya dipelajari,  dan berkembang dalam hidup tanpa mewartakan siapa yang dikaguminya. 

Demikian juga yang dikagumi pun tak tahu siapa yang mengaguminya.Biasanya dia secara diam-diam, memendam perasaan dan berprinsip cukup tahu saja. Tidak terlalu penting mengumbar, cukup belajar dan berubah hidup dari apa yang dipelajari. 

Besar harapan, pengagum rahasia  kelak menginspirasi orang lain dengan caranya sendiri. Ini tentu berbeda dengan pengagum yang secara terang-terangan, dan tidak nyaman jika tidak diungkapkan.Beberapa tokoh agama menginspirasi dan mengagumkan. Katakan saja para orang kudus, seperti Theresia dari Lisieux (Jalan kecil), Yohanes Salib (Malam gelap) Theresia Avila (Puri batin), Santo Agustinus, Santo Fransiskus Asisi dalam spirit kemiskinannya.  

Begitu juga tokoh bangsa seperti, Ir. Sukarno dan lain sebagainya. Tokoh agama yang populer saat ini, Paus Fransiskus, yang selalu tampil apa adanya, hidup dalam kesederhanaan, kata-kata, khotbah serta ajarannya menyejukkan hati dan membawa kedamaian. 

Namun kadang cukup tajam ketika bertentangan dengan keyakinan dan kebiasaan hidup banyak orang. Ia hadir sebagai tokoh pemersatu dan menginspirasi  semua golongan. Jika menelusuri hidup mereka terlihat biasa-biasa saja, kata-katanya sederhana tidak sulit dimengerti, namun semua mengalir dan bernas. Spirit hidup justru terletak pada kesederhanaan, kemiskinan dunia. Singkatnya, apa yang dikatakan, itu yang dihidupi dan dihayati dalam kesehariannya. 

Letak kekaguman justru pada hal sederhana, kesetaraan kata dan praktek hidup. Tentu tidak bisa dipungkiri mereka cerdas, pintar, jenius, namun belajar rendah hati. Memiliki wawasan visioner dan berjiwa besar dalam menghadapi tantangan serta tidak takut untuk berjuang membela sebuah kebenaran.Kekagumanku terus bertumbuh ketika membaca curriculum vitae mereka. 

Awal hidup selalu penuh perjuangan, banyak kisah unik dan aneh. Beberapa dari Mereka pernah jatuh ke dalam dosa. Mereka bukan malaikat yang tak lepas dari kesalahan dan dosa. Semua kisah itu itu tidak mengubah persepsi dan rasa kagumku jika selalu terlihat perjuangan mereka untuk memaknai setiap peristiwa itu. Memaknai setiap peristiwa  adalah cara mereka menarik banyak orang untuk meneladaninya. 

Beberapa kali dalam tulisanku, saya mengutip kata-kata mereka yang bermakna luar biasa. Ajaran-ajarannya sering dipakai dalam khotbah dan bahan pembinaan bagi banyak orang. Jika sudah mengagumi maka apapun tulisannya pasti dibaca, dimengerti, dihayati dan pada akhirnya diajarkan. 

Saya merasa puas mengenal orang yang kukagumi. Mereka mendorongku untuk hidup lebih baik, berefleksi dengan tepat serta menjadikanku terarah hidup pada kebenaran sejati. Pengagum tak berhenti pada kata. Terkadang harus diam tanpa kata, namun bermutu dalam tindakan. 

Pengagum rahasia adalah seorang seniman rasa. Tak banyak berkata, juga tak mampu berbagga karena memiliki seorang yang dikagumi. Ia hanya seorang yang diam tanpa kata, belajar tanpa berbicara, namun hidup dalam kesaksian. Ia hanya sebatas pengagum rahasia tanpa status apapun.

Kekaguman dalam diam itu tersimpan pengharapan bahwa suatu kelak ia bisa dikagumi serta diteladani.Dari mulut tak mengeluarkan sepatah katapun tentang hal yang menyenangkan, namun sesungguhnya hatinya berteriak untuk berbuat lebih dari sekadar yang ia tahu. Hatinya  berteriak bukan untuk didengar orang namun  demi menyenangkan jiwa. Mengagumi dalam diam itulah cara terbaik untuk menjadikan hati leluasa berbicara bukan dalam kata.

Cinta akan rasa kagum, tidak pernah berhenti sebatas rasa. Ia sampai pada aksi untuk menjadikan diri tidak terikat pada objek kekaguman itu. Sesungguhnya rasa kagum menjadikan kita mandiri dalam cara dan berkembang dalam menata hidup. Seseorang akan bangga jika pada waktunya menjadi orang yang layak dikagumi secara tersembunyi.

Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.