1 min dibaca
11 Apr
11Apr
Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm

"Untuk mempersingkat waktu," demikian beberapa orang sakti dari Indonesia sering bicara dalam rapat atau pertemuan.

Mempersingkat berarti membuat yang panjang menjadi lebih pendek. Dapatkah orang membuat sepuluh menit menjadi lima menit; lebih singkat?

Ada pula yang suka bilang, "Aku telah kehilangan waktu." Apakah waktu memang bisa hilang seperti uang? Dicuri siapakah waktu yang hilang itu?

Waktu memang kekayaan unik. Setiap orang memiliki, tetapi tak bisa menguasainya. Tidak seorang pun dapat mengendalikan waktu. Dia akan terus bergulir maju, entah orang mau entah tidak mau.

Ada dua jenis waktu, yakni objektif dan subjektif. Waktu objektif itu tidak bisa diubah. Satu jam terdiri dari enam puluh menit. Satu menit punya enam puluh detik.

Namun orang bisa mengalami waktu objektif secara berbeda. Selama satu jam menunggu hasil operasi berat saudara atau sahabat dekat terasa amat lama. Jarum jam bergerak begitu lambat. Sedang satu jam untuk bercengkerama dengan kekasih hati rasanya cepat sekali.

Waktu juga merupakan anugerah istimewa bagi manusia. Apakah monyet mengenal masa lalu, masa kini dan hari yang akan datang? Bukankah hanya manusia yang sadar sejarah, menjalani masa kini dan menatap masa depan?

Yang jauh lebih istimewa dari waktu bagi manusia adalah potensinya. Karena sadar akan waktu orang bisa mengalami keabadian alias waktu yang tak terbatas. Waktu yang sementara dan fana adalah pintu masuk menuju keabadian.

Dengan menyadari saat ini dan menikmatinya manusia belajar masuk ke dalam alam kekal. Bukankah saat ini bagian dari yang abadi?

Sebaliknya, mereka yang gelisah tentang masa lalu sulit bergerak maju dan yang khawatir akan yang mendatang kehilangan kekayaan saat ini.

Tuhan mengajar agar orang hidup dalam saat ini. "Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?" (Mat 6: 27).

Menghargai dan menikmati saat ini menjauhkan orang dari rasa gelisah. Menggunakan waktu kini untuk hal-hal yang positif dan konstruktif akan menghasilkan banyak buah.

Bagaimanakah aku mengalir dalam waktu sepanjang hari ini? Apakah yang aku lakukan dalam waktu?

Marilah memasuki keabadian lewat menikmati saat ini!
SOHK, Senin 11 April 2022RP Albertus Magnus Herwanta, O. Carm. Renalam ke-7

Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.