1 min dibaca
21 Jun
21Jun
Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta,O.Carm

Barang yang amat sangat besar sulit disembunyikan. Kota di atas bukit tidak mungkin tersembunyi. Namun, Allah yang Mahabesar justru tersembunyi.

Ternyata, Allah itu lebih mudah dijumpai di dalam lubuk hati. Relung kalbu menjadi istana bagi Sang Mahatahu.

Agama yang benar membimbing manusia untuk menjumpai dan mengalami Allah di tempat tersembunyi. Allah yang tersembunyi dan memahami maksud hati mengganjar perbuatan baik dan benar.

Semua mesti dilakukan dalam sunyi, di ruang privat-tersembunyi. Allah berkenan atas jalan demikian, karena Allah itu misteri. Tidak ditemukan dalam gegap-gempita bikinan manusia.

Dalam zaman yang sekular ini Allah tetap dapat ditemui. Bukan di dalam agama yang hingar-bingar mengajari manusia merasa diri paling benar dan menyombongkan diri, tetapi dalam kerendahan hati dan ruang pribadi terdalam; tersembunyi.

Manusia modern yang sibuk dan harus bekerja cepat kadang terjebak oleh penampilan luar. Susah mencari waktu untuk merenung dan kembali ke dalam relung hati.

Banyak yang mengira bahwa kebahagiaan sejati ditemukan dalam sukses dan prestasi besar yang tampak di luar. Namun, kalau mau jujur bukankah di balik itu tak terhitung orang yang hati dan jiwanya hancur?

Apakah aku menjumpai orang-orang demikian dalam hidupku? Siapakah mereka? Apa yang telah kulakukan untuk menolong mereka? Siapkah aku membagikan Tuhan yang hadir dalam diriku secara tersembunyi?

SOHK, Minggu 19 Juni 2022 Alherwanta Renalam ke-73

Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.