Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.CarmOrang yang sudah memiliki tujuan hidup yang baik dan benar belum tentu dapat mencapai dan menikmatinya. Itu amat ditentukan oleh cara dan jalan yang ditempuh untuk meraihnya.
Perusahaan dan organisasi bisa jadi memiliki visi dan misi yang terumuskan detil dan pasti. Namun, tanpa manajemen strategi barangkali keduanya tinggal mimpi. Manajemen itu diperlukan untuk mengatur tindakan dan langkah yang capaiannya terukur, hingga suatu saat visi dan misi sepenuhnya teralisasi.
Banyak orang mengaku memiliki tujuan hidup yang baik dan benar. Hampir semua agama juga mengajarkan hal itu. Salah satu fungsi agama adalah menjadi jalan bagi orang yang ingin mencapai tujuan hidupnya itu.
Apakah semua akan sampai ke tujuannya? Bergantung pada jalan yang dipilihnya. Jika jalannya benar dan tepat, dia akan sampai tujuan dengan selamat. Sebaliknya, apabila jalan yang ditempuhnya salah, perjalanannya susah dan hanya menjadi rangkaian keliru langkah.
Semua agama sama saja. Toh tujuannya sama. Benar, tujuannya sama, yakni mencapai hidup sempurna bertemu dan bersatu dengan Tuhan. Namun, mengingat alinea kedua di atas, mereka yang menempuh cara dan jalan yang keliru tidak akan sampai ke tujuan itu.
Pertanyaannya, apakah orang selama ini sudah memilih dan menempuh jalan yang benar? Pilihannya itu perlu diuji. Benar atau salah itu ditentukan berdasarkan pemikiran yang rasional.
Bila berdasar akal budi itu tidak masuk akal, tentu jalan atau cara itu perlu dipertanyakan. Kalau kebenarannya meragukan, bagaimana bisa menghantar orang sampai kepada tujuan yang benar.
Di sini, penting bagi orang untuk menguji dan bertanya tentang jalan yang dipilihnya. Sayangnya, banyak agama takut atau anti tethadap pemikiran rosional. Akibatnya, karena jalan yang ditawarkan itu tidak teruji bisa mencelakakan banyak orang yang mengikuti. Maka, pilihlah tujuan dan sekaligus jalan yang benar menuju kehidupan abadi.
Salam dan Tuhan berkati.
SOHK, Rabu 19 April, 2023AlherwantaRenalam 109/23
