1 min dibaca
31 Dec
31Dec

Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm

Kata-kata memegang peranan penting dalam kehidupan umat manusia. Komunikasi antar manusia sebagian besar dilakukan dengan menggunakan media kata-kata.

Buah pikiran dan keinginan mewujud nyata antara lain lewat kata-kata. Lebih dari itu, kata-kata dapat menentukan nasib manusia. Bijaksanalah dalam berkata-kata.

Demikian kuatlah kata-kata itu sehingga dalam menciptakan segala sesuatu Allah menggunakan Sabda (Kej 1: 3-26). Ketika menyelamatkan umat manusia Allah juga menggunakan Sabda, yakni Sabda yang menjadi manusia (Yoh 1: 14).

Memang, dalam dan oleh Sabda itu pula Allah menciptakan segala yang ada. Dia ada bersama Allah. Dia adalah Allah. Itulah yang disajikan dalam prolog Injil Yohanes.

Lewat Sabda itu Allah menyatakan kemuliaan-Nya. Dia menyembuhkan orang sakit, mengusir setan, memberi makan yang lapar, mengampuni dosa dan membangkitkan orang mati. Kematian-Nya di kayu salib menegaskan kasih Allah yang tanpa batas.

Setelah kembali ke tahta-Nya yang semula Dia menjadi perantara antara manusia dan Allah. Melalui Dialah semua doa sampai kepada Allah.

Gereja mengimani peranan-Nya sebagai perantara dalam doa-doanya. Akhir rumusan doa resmi, terutama dalam perayaan ekaristi berbunyi: "Ini kami mohon dengan perantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin."

Dapat dikatakan bahwa ada tiga peranan dari Sang Sabda. Pertama, sebagai jalan terwujudnya segala ciptaan. Kedua, menjadi wujud nyata Allah yang menyelamatkan. Akhirnya, Sabda itu sang Perantara.

Jumat, 31 Desember 2021Oktaf Natal hari ketujuhRP Albertus Magnus Herwanta, O. Carm

Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.