1 min dibaca
16 May
16May
Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm

Banyak yang percaya bahwa pengalaman itu guru yang terbaik. Sebenarnya, pengalaman itu juga guru yang paling kejam. Dia tidak memberi pelajaran lebih dulu lalu menguji, tetapi menguji lebih dulu baru memberikan pelajaran. Dihajar lebih dulu, kemudian diberitahu. Sakit bukan?

Mereka yang belajar dari pengalaman tidak bisa nyontek. Bagaimana mungkin menyontek kalau pelajarannya diberikan setelah ujiannya berakhir?
Pengalaman itu memberikan efek ganda kepada mereka yang mengalaminya. Yang pertama positif dan yang kedua negatif.

Karena pengalaman itu bermanfaat dan positif, banyak anak muda dituntut memiliki pengalaman sebelum bekerja. Ilmu pengetahuan dan teori bernilai. Namun sering tidak memadai. Pelamar baru kerap dikalahkan oleh yang berpengalaman.

Hampir semua perusahaan yang merekrut karyawan/wati baru mengutamakan kandidat yang sudah berpengalaman. Karena itu, amat penting bahwa dalam proses pendidikannya, generasi muda diberi kesempatan magang kerja.

Salah satu bagian dari program kampus merdeka adalah memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk terjun di dunia kerja. Tujuannya agar mereka dapat merasakan dunia kerja yang nyata dan kompleksitasnya serta menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilannya.

Di sisi lain, pengalaman bisa berefek negatif. Banyak pengalaman buruk yang amat membekas, hingga tersimpan sebagai trauma. Setiap kali mengingatnya, terasa kembali rasa sakit, sedih, dan kecewanya.

Banyak yang sulit melepaskan diri dari pengalaman negatif masa lalu. Namun mereka mesti berjuang mengatasinya bila tidak ingin diperbudak oleh pengalaman masa lalunya.

Salam dan Tuhan memberkati.
SOHK, Selasa 17 Mei, 2023AlherwantaRenalam 136/23

Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.