1 min dibaca
09 Dec
09Dec
Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm

Masa muda biasanya dirindukan. Suatu periode hidup yang tak pernah terulang. Jika diijinkan, orang ingin tetap menikmati usia muda. Lebih-lebih bila masa muda itu diwarnai dengan hidup kaya raya, penuh pengalaman cinta, dan tak ada kesulitan apa-apa. Semua orang menginginkannya.

Faktanya, cita-cita demikian tidak pernah kesampaian alias tidak didukung realita. Semua orang berproses menjadi tua. Hanya tidak semua orang yang sudah tua pasti dewasa. Benar, karena menjadi tua itu keniscayaan. Sedang menjadi dewasa itu pilihan.

Walau tidak ada orang yang tetap muda, dalam usia tua orang bisa tetap merasa muda. Itu dapat dilakukan dengan mengenang masa-masa muda. Membangun relasi dengan teman-teman waktu sekolah juga indah. Hidup kembali penuh gairah; wajah berubah cerah. Canda tawa dan nostalgia membuat tetiba hidup terasa muda.

Tiga hari terakhir ini, aku terkoneksi kembali dengan teman-teman SMP. Dengan sebagian besar mereka sudah 49 tahun tidak berkomunikasi. Jadi, tahun depan bisa reuni 50 tahun berpisah. Syukur kepada Tuhan, berkat media sosial kami terhubung lagi. Mula-mula bertemu dengan dua, kemudian empat, delapan, dan waktu renungan ini ditulis sudah lebih dari dua puluh.

Obrolan kami tentang pengalaman waktu sekolah. Ketika memori itu dibuka kembali, rasanya belum lama terjadi. Waktu amat cepat melaju. Sebagian besar teman sudah bercucu. Ada pula yang sudah menghadap Yang Mahakuasa. Semoga mereka berbahagia di surga.

Yang masih hidup ini diberi kesempatan mensyukuri dan mengisinya dengan kasih dan amal bakti. Di samping itu, ada baiknya membangun silaturahmi dengan kawan-kawan, walau jarak tinggalnya berjauhan.

Saling menyapa di antara kawan lama dan menggali kembali memori di masa muda menghidupkan kembali jiwa yang terbungkus tulang dan kulit yang sudah menua. Raga boleh menua, tetapi jiwa tetap muda.

Menjadi tua tidak diukur dengan usia dan tahun-tahun yang dilalui, tetapi dari berapa teman yang orang miliki. John Lennon berkata, "Count your age by friends, not years. Count your life by smiles, not tears."

Marilah membangun pertemanan dan hidup dalam semangat saling mencinta, karena cinta sejati berasal dari Sang Ilahi. Mereka yang menghayati ini akan hidup secara abadi. Selalu tampak muda.
Salam dan Tuhan memberkati.

SOHK, Kamis 8 Desember 2022AlherwantaRenalam ke-245

Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.