1 min dibaca
21 Feb
21Feb
Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm

Setiap orang dianugerahi minimal dua misteri, yakni kelahiran dan kematian. Mengapa manusia dilahirkan? Misteri. Ke mana manusia pergi setelah mati? Misteri. Tidak ada yang mampu memberikan jawaban tuntas atas hidup dan mati secara tuntas. Pemazmur berkata, “Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap.” (Mzm 90:10)

Mengapa sebagian orang berumur panjang dan mengapa yang lain pendek umurnya? Misteri. Kalau kini masih hidup dan bisa membaca tulisan ini, itu juga karena misteri. Hidup kita akan berakhir karena pernah mulai. Kita akan mati, karena telah dilahirkan. Semua itu seakan normal-normal saja. Padahal, sesungguhnya itu misteri.

Banyak yang mencoba menggali makna hidup dan mengajarkannya. Orang Jawa bilang, ”Urip iku mung mampir ngombé”. Hidup ini seperti berhenti sejenak di warung untuk minum.

Di sana terkandung pesan, bahwa tidak selamanya manusia berada di dunia ini. Semua yang kita alami dan miliki bersifat sementara. Ada tugas yang jauh lebih penting daripada itu, yakni melanjutkan perjalanan.

Khalil Gibran mengatakan bahwa hidup ini menemukan maknanya dalam cinta. Dia menulis, ”Life without love is like a tree without blossoms or fruit” (Hidup tanpa kasih bagaikan pohon tanpa bunga dan buah).

Hidup di dunia yang sementara ini adalah persiapan untuk hidup abadi. Ada nasihat, ”Kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.” Tujuan sejati kehidupan ini adalah yang kekal dan surgawi.

Kelahiran dan kematian hanyalah dua titik perjalanan sekilas di atas dunia yang bersifat sementara. Betapa pun kaya dan berkuasa seseorang, dia tak mampu mempertahankan yang dimilikinya. Tuhan mengingatkan agar orang sadar bahwa segala sesuatu adalah titipan-Nya. Suatu saat nanti mesti dikembalikan kepada Sang Empunya.

Salam dan Tuhan berkati.  SASL, Selasa 21 Februari 2023

Alherwanta-Renalam 052/23

Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.