1 min dibaca
07 Jan
07Jan

Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm

Ada banyak pengalaman yang membuat orang merasa nyaris putus asa. Pelbagai masalah hidup yang berat bisa menjadi penyebabnya. Berbahagialah orang yang menemukan jalan keluar dari deritanya.

Itulah pengalaman seorang berpenyakit kusta yang disembuhkan oleh Sang Guru Kehidupan. Begini kisahnya.
Ketika sedang berada di sebuah kota, ada seorang yang penuh kusta datang kepada-Nya. Dia berkata, "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku" (Luk 5: 12).

Lalu Dia mengulurkan tangan dan menjamah orang itu dan berkata, "Aku mau, jadilah engkau tahir" (Luk 5: 13). Seketika itu pula lenyaplah penyakit kustanya.

Penderita kusta itu hidup dalam situasi amat sulit. Dia mengalami sakit fisik dan sosial. Dijauhi oleh masyarakatnya karena dianggap kena kutukan Tuhan. Dia tidak boleh mendekat karena bisa menularkan penyakitnya. Jadi, tidak ada harapan untuk sembuh. Dia hidup hanya untuk menunggu kematian. Hopeless.

Ketika ada kesempatan untuk disembuhkan dia menggunakannya sebaik mungkin. Dia memohon kepada Sang Guru Kehidupan yang dapat menyembuhkannya. Dialah harapan satu-satunya.

Berkat keberanian dan imannya dia disembuhkan. Dia datang kepada Tuhan pada saat yang tepat. Demikianlah ia disembuhkan dari sakitnya; dibebaskan dari penderitaannya.

Kisah itu menggambarkan bahwa bagi orang yang berusaha selalu ada jalan keluar. Lebih-lebih tatkala orang memohonnya kepada Tuhan. Orang yang sungguh percaya tidak mengenal putus asa. Situasi sulit yang tampak tak memberi harapan justru menjadi kesempatan untuk mengalami kuasa Tuhan.

Jumat, 7 Januari 2022 | RP Albertus Magnus Herwanta, O. Carm.

Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.