1 min dibaca
01 Mar
01Mar
Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm

Keinginan dan pilihan bebas manusia secara kodrati-alami mengarah ke yang paling baik. Pengalaman hidup menggarisbawahi hal itu. Itulah yang tersimpan dalam setiap lubuk hati manusia.

Siapakah yang secara sadar menginginkan keburukan atas dirinya? Orangtua waras mana yang sengaja mencelakai anaknya? Guru yang sungguh pendidik tentu menginginkan muridnya jadi yang terbaik.

Tentu, mencapai yang terbaik itu menuntut syarat dan proses. Syarat utamanya adalah melepaskan semua yang bukan terbaik. Selama masih melekat pada yang baik sulit bagi seseorang meraih yang terbaik.

Itulah pengalaman anak muda yang ingin meraih hidup kekal tetapi sekaligus tetap melekat pada hidup duniawi (Mrk 10: 17-27). Kontradiktif!

Orang yang dengan sepenuh hati dan yakin menggantungkan hidupnya pada Tuhan dan menempuh jalan yang disediakan-Nya tentu akan sampai pada yang terbaik, yakni Tuhan sendiri. Tuhan tidak pernah mengecewakan seorangpun.

Sang Jalan Kehidupan bersabda, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal." (Mrk 10: 29-30)

Hidup bagi Tuhan begitu penting dan utama. Meninggalkan segala sesuatu bagi-Nya justru membuat orang memperoleh seratus kali lipat. Artinya, dengan meninggalkan orang justru mendapatkan yang terbanyak. Terbaik.

Barangsiapa memilih Tuhan sebagai yang utama tidak akan pernah dikecewakan. Mengapa? Karena dia telah memilih yang terbaik.

Ya Tuhan, berilah aku kebijaksanaan untuk menata kembali prioritas hidupku, untuk bekerja bukan hanya demi kesejahteraan duniawi, tetapi lebih-lebih untuk hidup abadi. Amin.

Selasa, 1 Maret 2022RP Albertus Magnus Herwanta, O. Carm.

Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.