1 min dibaca
27 Oct
27Oct

Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm

Dari dahulu hingga kini orang tidak lepas dari kunci. Masuk keluar rumah butuh kunci. Pada zaman ini lebih lagi. Lupa kunci, bingung setengah mati.

Lihat saja orang yang lupa "password" email, handphone atau komputernya. "Password" itu kunci yang sangat penting. Memfasilitasi untuk masuk ke ruang privat. Karena itu, "password" biasanya bersifat personal dan rahasia. Jangan memberikan "password" saudara kepada orang lain. Demikian pesan yang sering disampaikan.

Bagaimana dengan kunci pembuka pintu surga? Apakah bersifat rahasia juga? Siapa yang punya dan bakal selamat bisa masuk ke sana?

Seseorang bertanya kepada Sang Guru Kehidupan, "Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?" (Luk 13: 23). Dia menjawab, "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat" (Luk 13: 24). Sesungguhnya, tiap orang diberi kesempatan dan ditantang untuk masuk ke sana. Sebagian menggunakan kesempatan itu secara tepat. Yang lain abai dan terlambat.

"Jika tuan rumah telah bangkit dan telah menutup pintu, kamu akan berdiri di luar dan mengetok-ngetok pintu sambil berkata: Tuan, bukakanlah kami pintu! dan Ia akan menjawab dan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang. Maka kamu akan berkata: Kami telah makan dan minum di hadapan-Mu dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami. Tetapi Ia akan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang, enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu sekalian yang melakukan kejahatan!" (Luk 13: 25-27).

Hidup di dunia ini adalah kesempatan menjawab undangan Tuhan. Pelaku kejahatan membuang kesempatan itu. Kini, di dunia ini, mereka membuang "surga" itu. Akibatnya terasa juga kelak.

"Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi, apabila kamu akan melihat Abraham dan Ishak dan Yakub dan semua nabi di dalam Kerajaan Allah, tetapi kamu sendiri dicampakkan ke luar" (Luk 13: 28). Betapa sakit rasanya dibuang di luar dan tidak bisa masuk, karena sudah tak punya kunci.

Dalam iman Abraham, Ishak, Yakub dan para nabi itu mendengarkan dan menaati Tuhan. Mereka telah diberi kunci pintu surga dan menerimanya. Bagaimana dengan kita?

Rabu, 27 Oktober 2021RP Albertus Herwanta, O.Carm.

Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.