1 min dibaca
21 Oct
21Oct

Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm

Bagaimana mungkin kebebasan itu bisa membelenggu? Ternyata, kebebasan itu alat; bukan tujuan. Alat yang memfasilitasi orang untuk memilih, karena tanpa kebebasan orang tidak bisa memilih.

Pertanyaannya, orang menggunakan kebebasan itu untuk memilih apa atau siapa. Setiap saat tersedia begitu banyak pilihan. Benar, hidup itu pada dasarnya rangkaian pilihan.

Pilihan-pilihan itulah yang menentukan kualitas hidup, masa depan, kebahagiaan dan keselamatannya. Mereka yang memilih segala yang baik dan benar akan menikmati buah yang positif dan bermanfaat. Hal itu kerap disertai pelbagai tantangan dan kesulitan.

Sebaliknya, mereka yang secara sengaja dan bebas memilih yang salah, buruk dan jahat akan menanggung konsekuensi negatif yang berat. Awalnya mudah, tapi akhirnya parah. Memilih melepaskan diri dari beban hidup dengan mengonsumsi narkoba, misalnya. Pada saat menikmatinya semua beban hidup bagai sirna. Tapi setelah efek narkobanya habis, kondisi hidupnya lebih sengsara.

Para leluhur yang bijak telah mengajar dan mendidik supaya para keturunannya hidup secara bijaksana. Mampu membedakan yang salah dari yang benar; yang buruk dari yang baik. Kemudian, berani memilih yang baik dan benar.

Namun rupanya orang masih perlu terus diingatkan agar tetap bijak dan waspada. Berikut ini pelajaran dari sang rasul agung.

"Kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada pengudusan. Sebab waktu kamu menjadi hamba dosa, kamu bebas dari kebenaran. Dan buah apakah yang kamu petik dari padanya? 

Semuanya itu menyebabkan kamu merasa malu sekarang, karena kesudahan semuanya itu ialah kematian. Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup kekal" (Rm 6: 19-22).

Kamis, 21 Oktober 2021RP Albertus Herwanta, O. Carm.

Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.