Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), investasi adalah menanam uang atau modal pada suatu perusahaan untuk memperoleh keuntungan. Investasi umumnya dipahami dalam konteks dan tujuan ekonomi.
Investasi bisa juga berarti meluangkan atau memanfaatkan waktu, uang atau tenaga demi keuntungan atau manfaat pada masa datang. Bukan hanya uang yang bisa diinvestasikan. Waktu dan tenaga pun bisa.
Dalam arti tertentu, pendidikan tergolong investasi. Barangkali, inilah satu-satunya investasi yang tidak merugi. Orangtua yang menyadari hal ini akan mengusahakan pendidikan yang paling baik bagi anak-anaknya; berapa pun biayanya.
Anak-anak yang "sukses" kehidupannya membahagiakan orangtuanya. Sebaliknya, anak-anak yang menyia-nyiakan pendidikan dari orangtuanya meninggalkan rasa kecewa yang tak terobati. Memilukan!
Bukan hanya uang, tenaga, waktu, dan pendidikan yang dapat diinvestasikan. Hidup itu sendiri sebenarnya investasi. Apa yang ditabur (diinvestasikan) dalam hidup akan dituai. Barangsiapa menabur angin akan menuai badai.
Sebagian besar orang percaya bahwa hidup ini memiliki masa depan yang perlu dipersiapkan saat ini. Bukan hanya dengan studi yang kelak akan menghasilkan keuntungan ekonomi. Yang jauh lebih penting adalah buah-buah dan keuntungan rohani.
Hati-hati, jangan biarkan hidup ini terjebak dalam investasi bodong. Di akhir hidup, hanya memperoleh janji kosong dan menatap dengan mulut melompong.
Mari menginvestasikan karakter, budi pekerti, dan hidup rohani. Membentuk kebiasaan yang baik, benar, luhur, dan mulia. Kelak, keuntungan yang dipetik melebihi hal-hal duniawi. Bukan hanya kesejahteraan rohani-jasmani di muka bumi, melainkan kebahagiaan abadi di surga nanti.
Salam dan Tuhan memberkati.
SOHK, Kamis 30 Maret 2023AlherwantaRenalam 089/23