1 menit membaca
03 Jun
03Jun
Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm


Setiap  jiwa merindukan hidup kekal. Banyak yang mengajarkan jalan untuk menuju ke sana. Sebagian mengajarkan bahwa hidup kekal bakal dialami nanti setelah mati. Benarkah ajaran itu? 

Yesus mengajarkan yang berbeda. Dalam injil hari ini (Yohanes 17:1-11), Dia memberi arti hidup abadi. "Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus" (Yohanes 17:3). 

Hidup kekal itu tentang hubungan yang mendalam dan pribadi dengan Allah dan Yesus Kristus. Ini bukan hanya tentang hidup selamanya, tetapi mengalami hidup yang penuh arti, tujuan dan makna hidup. Hubungan ini membuahkan hidup sejati, damai sejahtera, dan sukacita.

Yesus menekankan bahwa hidup kekal adalah tentang mengenal Allah secara intim yang membebaskan kita dari dosa dan kekuatannya. Ketika mengenal Allah, kita memahami karakter, kasih, dan kehendak-Nya bagi hidup kita. Pengetahuan ini mengubah hati dan pikiran kita, menarik kita lebih dekat kepada-Nya dan memperdalam iman kita.

Hidup kekal adalah tentang menumbuhkan hubungan spiritual yang mendalam dengan Allah dan Yesus Kristus. Kita mengalaminya kini; di dunia ini, yakni ketika kita percaya kepada Yesus Kristus dan mengalami kehadiran dan kuasa-Nya.

Hidup kekal juga memiliki aspek masa depan, di mana kita percaya bahwa akan menerima tubuh yang dimuliakan dan kehidupan penuh yang Allah janjikan. Hidup kekal itu mengubah relasi dengan Tuhan yang dimulai sekarang dan berlangsung selamanya. Karena itu, hidup kekal memberikan tujuan dan makna, membantu kita memuliakan Allah dalam hidup ini. Kita memprioritaskan hubungan spiritual dengan Tuhan daripada mengejar hal-hal duniawi. Bahkan mengorbankan hidup dunia untuk mencapai hidup baka. 

Salah satu contoh paling konkret adalah para martir. Mereka rela mati sebagai ungkapan relasi sempurna dengan Tuhan. Karena pengenalan akan Tuhan, dunia ini hanyalah sampah (Filipi 3:8). Santo Karolus Lwanga dan kawan-kawan, martir Afrika yang kita peringati hari ini adalah bukti nyata adanya hidup kekal abadi. 

Jadi, hidup kekal itu kita mulai kini dan dihayati setiap hari. Itu berlanjut ketika kita mati, meninggalkan dunia dalam iman yang teguh dan murni. Semua orang bisa mengalami asal memiliki hubungan pribadi dengan Allah dan Yesus Kristus yang diutus-Nya. Apakah kita mendengarkan panggilan jiwa kita dan sungguh sudah percaya di jalan ini? 

Selasa, 3 Juni 2025Peringatan Santo Karolus Lwanga dan kawan-kawan, Martir AfrikaHWDSF

Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.