1 min dibaca
07 Dec
07Dec

Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm

Para relawan kemanusiaan berupaya keras menyelamatkan korban bencana. Mereka mencari yang hilang agar ditemukan. Entah dalam keadaan hidup, entah sudah meninggal.

Manusia tidak mau kehilangan sesamanya. Tuhan juga tidak ingin kehilangan ciptaan-Nya. Dia berusaha mencari dan menyelamatkan yang hilang.

Perumpamaan tentang domba yang hilang (Mat 18: 12-14) menegaskan hal itu. Seorang mempunyai seratus ekor domba dan satu di antaranya hilang tersesat.

Apa yang akan dilakukannya? Dia mencari sampai menemukannya. Tatkala berhasil menemukannya, betapa bergembira hatinya. Sukacitanya melebihi kegembiraan atas sembilan puluh sembilan ekor dombanya yang tidak hilang.

Cinta kasih Allah kepada manusia, ciptaan-Nya pun demikian. Masing-masing amat berharga bagi-Nya.
Bila satu di antaranya hilang karena dosa, Dia akan mencarinya. Allah mengupayakan segala cara agar manusia yang berdosa bertobat dan menemukan jalan keselamatan.

Itu dilakukan melalui utusan-Nya. Santo Ambrosius (339-397), uskup Milan, Italia melanjutkan karya Sang Utusan itu.

Dialah yang membimbing Agustinus, "domba" yang hilang; tersesat. Khotbah-khotbah dan hidupnya membuka mata hati Agustinus sehingga melihat kebenaran dari cinta kasih Allah yang telah lama mencarinya.

Sebagai gembala umat Santo Ambrosius menjalankan tugasnya secara amat baik. Lebih dari relawan yang menyelamatkan korban bencana, Santo Ambrosius menyelamatkan jiwa-jiwa. Sebagai gembala yang baik ia mencari dombanya yang hilang.

Selasa, 7 Desember 2021PW Santo Ambrosius, Uskup | RP Albertus Agung Herwanta, O. Carm.

Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.