1 min dibaca
06 Nov
06Nov
Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm

Di antara sekian banyak kebutuhan yang manusia perlukan waktu bangun pagi, salah satunya adalah cahaya. Bagaimana perasaan orang waktu membuka mata, semua tampak gelap?

Tanpa cahaya semua keindahan seakan sirna. Dalam kegelapan orang tidak dapat berjalan. Dalam kegelapan orang sulit mengharapkan kemajuan. Begitu pentingnya cahaya. Namun, berapa orang sungguh bersyukur atas cahaya di pagi hari?

Manusia tidak hanya membutuhkan cahaya matahari, rembulan, atau lampu untuk dapat melihat keindahan lingkungan sekitarnya. Dia juga memerlukan cahaya untuk menerangi pikiran, hati, dan budinya. Bukankah hati dan budi manusia kerap dikuasai kegelapan? Bila itu terjadi, orang bisa mata gelap. Mengerikan!

Kebijaksanaan menerangi hati manusia dengan cahaya ilahi. Sedang kecerdasan memperkaya dan mempertajam budi manusia. Dalam bahasa Kanton, cahaya ("light") itu 光明 (gwong1 ming4). Orang cerdas atau "intelligent" itu cepat mengerti alias 明白 (ming4 baak6). Maka, orang cerdas disebut 聰明 (cung1 ming4). Semua mengandung unsur 明 (ming4); keadilan dan kebenaran.

Pernah ada gubernur yang namanya pakai cahaya. Orangnya cerdas secara intelek. Sesuai dengan namanya. Masih ditambah purnama (bulan utuh dan bulat). Artinya, inteligensinya dilengkapi dengan hati yang bercahaya, bersih, dan jujur. Lengkap dan berintegritas.

Amat disayangkan, dia harus berenang di tengah lumpur politis diskriminatif. Masih ditambah dengan intoleransi yang bersahabat dengan kegelapan (冥冥, ming5 ming5). Di sana, orang kehilangan cahaya budi dan nurani. Buahnya, bisa dilihat.

Upaya membangun banyak pembangkit listrik untuk menyediakan cahaya penerang perlu dilengkapi dengan pembangunan manusia berbudi luhur yang benar, adil, dan jujur. OTT KPK yang masih berseri-seri menegaskan bahwa keadilan sosial bagi seluruh rakyat belum segera dapat dilihat. Masih diliputi kegelapan.

Manusia selalu membutuhkan cahaya. Bukan hanya untuk membuat mata kepalanya dapat melihat, melainkan cahaya bagi nurani. Yang ini mampu membedakan yang baik dari yang jahat. Waspadalah, jangan sampai hidup dalam kegelapan; tanpa cahaya.

Salam dan Tuhan berkati.
SOHK, Minggu 6 November 2022AlherwantaRenalam ke-213

Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.