1 min dibaca
07 May
07May
Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm

Manusia pada dasarnya makhluk yang baik dan menginginkan yang baik. Kehidupan sehari-hari yang paling praktis dan spontan saja menggarisbawahi hal itu.

Perjumpaan dengan sesama di awal hari dijiwai dengan niat dan harapan yang baik. Orang Inggris bilang, "Good morning" dan bukan "morning" saja.

Orang Spanyol memberi salam pagi, "Buenos Dias" dan orang Italia berkata, "Buon Giorno." Arti harafiahnya, hari baik. Keduanya memperluas harapan dan salamnya untuk sepanjang hari. Bukan hanya semoga paginya baik, melainkan seluruh harinya semoga berlangsung baik.

Orang Jawa menggunakan ungkapan yang halus ("kromo inggil"), yakni "Sugeng énjing." Di dalam kata "sugeng" terkandung makna hidup, selamat, sehat, dan sejahtera. Jauh lebih mendalam dari sekadar baik.

Menarik, bahwa orang Jawa tidak punya terjemahan ungkapan itu dalam bahasa Jawa "ngoko" atau tingkat rendah. Barangkali, harapan baik bagi sesama itu semestinya disampaikan dengan kata-kata yang indah dan perilaku yang halus.

Masih banyak lagi harapan-harapan tentang yang baik itu; bertaburan tiap hari. Walau yang menyebar kejahatan juga ada, jumlahnya kalah banyak dibanding dengan yang menggandakan kebaikan. Minimal tidak ada yang bilang "Bad morning" waktu berjumpa sesamanya di pagi hari.
Menyebarkan kebaikan bisa dilakukan secara blak-blakan, terus terang, dan diulang-ulang. 

Sedangkan kejahatan disebarkan sembunyi-sembunyi. Maka, untuk mengalahkan kejahatan yang diperlukan adalah melakukan yang baik dan benar sebanyak-banyaknya.
Semakin banyak orang yang berniat dan bertindak baik, dunia ini semakin baik. Apa saja hal-hal baik yang aku pikirkan, katakan, dan lakukan pada hari ini?

SOHK, 7 Mei 2022RP Albertus Magnus Herwanta, O. Carm. Renalam ke-31

Mampir di sini: Jual, Beli, Sewa Rumah 

Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.