1 min dibaca
Mengenang Jiwa

Suara Keheningan | RP. Inosensius I. Sigaze, O.Carm

Pada kekinian aku masuk ke ruang pikiran. Membuka kenangan yang terhempas lampau dan tiada. Menatap jiwa-jiwa yang kini tiadaMerilis jejak-jejak bersama jiwa-jiwa mereka.

Aku datang ke ruang kalbu. Di sana hanya ada keheningan dan harapan. Bahwa cinta mengubah jiwa-jiwaTak terlihat mata biasa di pojok kekinian manusia.

Jiwa-jiwa terbang ke keabadian. Meninggalkan berkas-berkas kebaikan. Kuning, merah dicintai sama di keabadian. Pintu sempit menuju ke sana.

Dua November cerita jiwa-jiwa dikenang. Bukan jiwa prahara, tapi jiwa tenang. Bukan jiwa merana, tapi jiwa yang berlimpah cinta Bukan jiwa biasa, tapi jiwa yang dimurnikan.

Mengenang jiwa. Menyisakan teladan Menumpuk rindu. Meresap di kedalaman yang tidak terjangkau pikiran
Jiwa-jiwa, selamat jalan dan berbahagia. Jiwa-jiwa, nikmatilah keabadian cinta di sana. Jiwa-jiwa, berdoalah bagi yang sedang berjuang menjiwai cintaimu.

Jiwa-jiwa, jangan lupakan kenangan sebelum kalian menjadi jiwa-jiwa yang menjiwai manusia.

Salam berbagi, ino, 2.11.2021.


Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.