3 min dibaca
Dari Trik Membasmi Kutu Busuk sampai Poster Nike Ardilla, Kok Bisa Ya?

Suara Keheningan | Inosensius I. Sigaze, O.Carm

Tulisan aslinya bisa baca di sini: Dari Trik Membasmi Kutu Busuk sampai Poster Nike Ardilla, Kok Bisa Ya? Halaman all - Kompasiana.com 

Menyusuri hidupku yang penuh tanda tanya.....hanya iman di dada yang membuatku mampu ...selalu tabah menjalani." (Lirik lagu Bintang Kehidupan Nike Ardila m.kapanlagi.com)

Tema membasmi hama rumah mengingatkan saya akan masa Sekolah Menengah Pertama (SMP) sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Pada masa itu entah kenapa, gangguan tidur yang paling menyebalkan bukan nyamuk, bukan tikus, tetapi kutu busuk. Saya tidak tahu apakah sekarang ini kutu busuk itu masih ada atau tidak ada lagi. Kutu busuk namanya, karena baunya begitu busuk. 

Hal yang menjengkelkan dari hama rumah kutu busuk itu adalah tubuhnya yang tipis dan kecil serta baunya yang menyengat. Bahkan begitu cepat menyembunyikan dirinya di antara celah-celak persambungan entah itu kayu tempat tidur, dipan atau pun juga dinding rumah. Hal yang lebih mendukung untuk kehidupannya adalah alas tempat tidur yang dibuat dari tikar anyam dan juga sarung bantal yang ada lipatannya. Pada celah-celah lipatan itulah kutu busuk itu hidup dan berkembang biak.

Ya, hidupnya hanya dengan menghisap darah sama seperti nyamuk. Perbedaannya, digigit nyamuk memang terasa sakit, namun tidak terasa bau apa-apa, sedangkan kutu busuk, darah sudah diambil, tinggalkan bau yang tidak sedap. Sungguh menjengkelkan dengan hama rumah yang satu itu. 

Nah, pertanyaannya adalah bagaimana cara membasmi hama kutu busuk. Eksperimen pribadi waktu itu telah membuktikan bahwa membasmi hama kutu busuk sebaiknya tanpa pestisida.Kebanyakan orang menyemprot kutu busuk dengan jenis baygon, namun kekurangan dari baygon adalah tidak bisa membasmi telur-telur kutu busuk yang bisa menetas sendiri hanya mungkin dibantu dengan pemanasan dari temperatur alam.Karena itu, sebetulnya tidak ada gunanya membasmi dengan jenis pestisida seperti itu. Cara terbaik untuk membasmi kutu busuk tanpa pestisida:

1. Seminggu sekali membersihkan tempat tidur

Membersihkan tempat tidur berarti membongkar tempat tidur secara utuh dan menjemur beberapa jam pada tempat yang panas. Rupanya kutu busuk tidak bisa tahan panas dengan suhu lebih dari 30 derajat celsius.Tempat tidur harus dibongkar dan dikeluarkan dari kamar, lalu bila perlu persambungannya dilepaskan semua. Bantalan alas tempat tidur pun perlu dikeluarkan, bahkan orang perlu memerhatikan secara khusus pada sisi persambungan.

Kutu busuk selalu bersembunyi pada bagian yang sulit dilihat, sesuai dengan ukuran badannya yang tipis mili centi meter. Disiplin membersihkan tempat tidur secara berkala menjadi cara praktis dan sederhana menghambat perkembangbiakan kutu busuk.

2. Tikar dan alas tempat tidur juga dijemur

Tikar dan alas tempat tidur juga perlu dijemur dengan dua sisi bergantian menghadap arah matahari. Cara seperti ini sebenarnya adalah cara alam mengusir dan membasmi kutu busuk.Energi panas matahari ternyata bisa juga membasmi kutu busuk. 

Namun, energi panas matahari tidak bisa membasmi telur-telur kutu busuk.Jika orang sering membersihkan sarung bantal dan perlengkapan kamar tidur, maka sangat mungkin untuk mengurangi populasi kutu busuk.

3. Siapkan air yang telah dipanaskan sekitar 100 derajat celsius

Air panas dengan suhu 100 derajat celsius itu ternyata bisa membasmi kutu busuk secara jauh lebih ampuh tanpa efek samping. Karena itu, waktu itu saya lebih memilih membasmi kutu busuk dengan cara menyiram tempat tidur yang sudah dijemur itu dengan air yang telah dimasak.

Suhu 100 derajat celsius rupanya bukan saja kutu busuk yang akan mati, tetapi juga termasuk telur-telurnya akan pecah. Oleh karena itu, sebenarnya cara pembasmian kutu busuk dengan menggunakan energi matahari dan air panas ini paling baik.Kedua cara itu saya namakan sebagai cara yang terbaik karena terbaik karena orang tidak dibiasakan untuk menggunakan pestisida yang bisa saja berdampak buruk pada kesehatan manusia. 

Tantangan waktu itu, sekaligus menjadi daya kreativitas

Pada tahun 1990 saya tinggal bersama dengan keluarga saya, ya di dalam sebuah rumah sederhana. Rumah dengan dinding pelupu terbuat dari bambu yang dicincang tampak sangat sederhana. Resiko dari rumah sederhana dengan dinding pelupu cincang itu adalah menjadi tempat ternyaman bagi kutu busuk. 

Kutu busuk menyelinap di antara celah-celah pelupu, bahkan terlalu sulit untuk menemukan dan membasminya.Cara sederhana yang kami lakukan pada waktu itu adalah dengan cara menutupi dinding pelupu itu dengan menggunakan kertas dari koran bekas dan HVS. Bagian celah pelupu yang sangat mungkin menjadi tempat persembunyian kutu busuk ditutup semuanya, bahkan suasana kamar pun terasa lebih cerah dan rasa mewah seperti di hotel. Selalu warna putih yang bersih, di dandan pula dengan lampu berwarna.

Cara-cara sederhana seperti tetap dilakukan hingga pada tahun 1998. Saya masih ingat seorang teman yang begitu setia dan kreatif menata kamarnya bukan hanya untuk membatasi ruang gerak kutu busuk, tetapi juga mengekspresikan hobinya sekaligus. Coba bayangkan, rumah sederhana dibuatnya plafon dengan berlapiskan kertas putih; ya kamar sederhana, jadi indah dan tempat yang nyaman bukan saja untuk belajar, tetapi untuk tidur. 

Hal seperti itu akhirnya menjadi tren bersama kami waktu itu.Saya masih ingat pada tahun-tahun itu hampir semua di deretan pertokoan Padang dijual poster artis-artis Indonesia pada masa itu. Artis yang posternya paling disukai dan hampir ada di semua dinding kamar asrama putera pada waktu itu adalah poster wajah Nike Ardilla.

Dari menciptakan cara untuk membasmi kutu busuk, hingga dekorasi kamar dilakukan dengan penuh sukacita. Kamar anak kos, tapi rasanya lumayan nyaman. Dentuman lagu-lagu kesayangan dari Nike Ardilla terdengar hampir setiap sore, ya sambil memandang wajahnya pada poster di dinding kamar. Maklum pada waktu itu belum sanggup membeli sebuah TV. Saya masih ingat, lagu "Bintang Kehidupan" Menyusuri hidupku yang penuh tanda tanya.....hanya iman di dada yang membuatku mampu ...selalu tabah menjalani." (Lirik lagu Bintang Kehidupan Nike Ardila m.kapanlagi.com).

Syair itu sungguh menghibur saya sebagai seorang anak petani yang coba berjuang menikmati pendidikan di tengah krisis ekonomi 1998, harus tinggal jauh dari orangtua, hingga tidak berani mengeluh dan menuntut saat disengat kutu busuk, selain mencoba mencari cara-cara kreatif membasmi dan mengatasinya. Sudah krisis, tidur pun tidak nyaman hanya gara-gara kutu busuk. Jika saja, mental sok  seperti anak orang kaya, pasti lari pulang ke kampung karena ingin tidur nyaman tanpa digigit kutu busuk.

Kisah sulit selalu menjadi celah untuk berpikir dan bertindak secara kreatif, meski kadang bareng-bareng dengan fantasi tentang artis cantik zaman itu. Dari kejenuhan menangani kutu busuk sampai menemukan figur idola dengan dendang lagu yang merdu merayu mimpi hingga lupa tidur sendiri meski disengat kutu busuk; semuanya berlalu tinggal kenangan masa lalu.

Demikian beberapa trik sederhana membasmi kutu busuk sesuai konteks rumah sederhana pada masa itu, hingga berlanjut ke cara-cara kreatif yang tidak melupakan seni, hobi dan idola zaman. Kutu busuk tinggal cerita dan kenangan, ya punya cerita hingga ingin mendengar sekali lagi lagu kesayangan "Bintang Kehidupan,"  Nike Ardilla, meski dinding pelupu dibungkus dengan koran-koran bekas.

Salam berbagi, ino, 14.07.2021. 

Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.