4 min dibaca
Cara Membangun Taman Rumah dengan 7 Komponen Dasar

Suara Keheningan | Ino Sigaze

Artikel asilinya bisa baca di sini: Cara Membangun Taman Rumah dengan 7 Komponen Dasar Halaman 1 - Kompasiana.com 

Keindahan dan keteduhan rumah dan lingkungan hidup manusia sangat bergantung pada partisipasi manusia sendiri dalam mengusahakannya secara kreatif dengan wawasan tentang kehidupan dan keberagaman.

Pengantar

Musim panas khususnya di Eropa terasa sangat panas. Karena itu tidak jarang orang cenderung mencari tempat yang tidak hanya teduh tetapi juga indah. Tempat yang teduh dan indah itu tidak mungkin bisa ada tanpa cara-cara kreatif dalam menciptakan dan merawatnya. 

Cara merawat ternyata sangat menentukan keindahan dan keteduhan sebuah taman di rumah.Keindahan dan keteduhan taman rumah tidak bisa terlepas dari konsep saat membangun sebuah taman. Tentu konsep taman rumah setiap orang itu berbeda-beda.Karena itu, pada kesempatan ini saya ingin memperlihatkan konsep taman rumah yang mana menurut saya menarik diulas dan direfleksikan.

Bisa jadi dari konsep taman tersebut dapat menginspirasi pembaca untuk membangun taman rumah dengan menggunakan konsep dasarnya tersebut, entah nantinya akan menerapkan taman rumah yang memiliki empat kotak dan satu bundaran di tengahnya atau bahkan bisa didesain secara lebih kreatif lagi.

Cara membangun taman rumah ternyata harus memiliki 7 komponen ini yang tidak boleh dilupakan, antara lain:

1. Sumber mata air

Konsep tentang mata air itu sebaiknya ada di tengah-tengah taman, mengapa? Sebab posisi di tengah itu bukan saja sekadar menarik perhatian dari sorotan mata sang seniman saja, tetapi lebih dari itu terkait konsep kebutuhan air oleh semua makhluk hidup.

Sumber mata air (Wasser Quelle) sekali lagi bukan unsur pelengkap konsep membangun taman rumah tetapi merupakan unsur utama. Hal ini karena gagasan tentang taman itu berkaitan dengan kehidupan dan sumber mata air yang juga merupakan simbol dari kehidupan.Sumber mata air adalah juga sumber kehidupan. Ya, air menjadi sumber kehidupan bukan saja untuk satu jenis tumbuhan, tetapi untuk semua makhluk hidup di sekitarnya.

Sudut pandang tentang sumber mata air yang memberikan kehidupan itu bukan saja sebuah filosofi kehidupan sehari-hari manusia, tetapi menjadi sebuah gambaran metaforis kehidupan spiritual manusia umumnya. Perhatikan tempat-tempat spiritual besar dalam sejarah kehidupan manusia selalu terhubung dengan cerita sumber mata air. 

Karena itu, membangun taman itu bisa saja menjadi seperti membangun miniatur alam (bukan lukisan) dari gagasan tentang menghadirkan paradies yang mungkin tidak pernah sungguh dirasakan manusia dewasa ini. Penting diketahui juga bahwa membangun taman kecil untuk keteduhan rumah tangga perlu lahir dari kekayaan refleksi dan keyakinan spiritualnya sendiri bahwa keindahan dan keteduhan itu selalu dibutuhkan manusia dan unsur yang sangat penting adalah sumber mata air.

Unsur yang memberikan gagasan global bahwa manusia tidak bisa hidup tanpa air dan air selalu dibutuhkan setiap hari. Nah, bagaimana bentuk kepedulian untuk kelestarian mata air? 

2. Beragam bunga

Konsep tentang taman rumah tidak pernah tanpa keragaman bunga. Bunga itu adalah simbol dari keindahan. Keindahan itu akan lebih punya daya pikat ketika dalam satu taman tidak hanya ada satu jenis bunga namun bermacam-macam.Konsep dan cara berpikir seperti itulah yang menjadi dasar pembangunan taman rumah kami. 

Ada beberapa jenis bunga yang ditanam, antara lain kava, traenende herz, alchemilla mollis, peony, hortensia, emodi, bungai bonsai, mawar merah dan mawar putih dan beberapa jenis lainnya lagi.Beragam bunga itu sebetulnya bukan sekadar agar terlihat bervariasi di taman itu, tetapi lebih jauh adalah pesan tentang pluralitas dalam banyak bidang kehidupan manusia.

Pluralitas di Indonesia sangat cocok untuk menghubungkan refleksi keberagaman bunga di taman dengan keberagaman di Indonesia. Bangsa Indonesia bagaikan sebuah taman yang di dalamnya hidup berbagai bunga serupa suku, bahasa, adat istiadat dan keberagaman lainnya.

Tampak jelas bahwa sesederhana apapun sebuah taman rumah yang dibangun dengan konsep tertentu, akan sangat mudah terhubung dengan dimensi kehidupan manusia yang lebih umum. Karena itu, kadang saya berpikir bahwa membangun taman rumah itu sama dengan membangun wawasan dan perspektif tentang kehidupan yang mungkin cuma berada di wilayah idealisme manusia saja, menjadi sungguh nyata di dalam kehidupan sehari-hari.

3. Pohon yang rimbun dan bisa sedikit lebih tinggi sekurang-kurangnya 2 pohon

Sejak merawat taman rumah itu, saya pernah bertanya, mengapa di taman kami ada pohon yang tinggi dan daunnya rimbun di taman? Saya waktu itu belum menemukan alasan yang masuk akal mengapa ada pohon tinggi dan juga pohon yang sangat rimbun. Dalam perjalanan waktu, saya melihat ada banyak burung yang bertengger pada dahan pohon yang lebih tinggi itu. 

Sedangkan pada pohon yang satunya, yang lebih rendah dan rimbun itu menjadi tempat burung-burung membangun sangkar mereka. Pada pohon berimbun itulah burung-burung itu bersarang, bertelur hingga menetas.Konsep saya tentang taman dalam pikiran saya berubah oleh karena pengalaman itu, taman itu bukan saja sekadar ada air dan ada pohon, tetapi taman rumah perlu bisa memberikan rasa nyaman bagi makhluk yang lainnya.

Bukan saja rasa nyaman tetapi bisa menjadi taman kehidupan dan kelestarian hidup. Wawasan lain yang juga muncul dari pengalaman itu adalah sebuah kritikan terkait fenomena kebakaran hutan dan penebangan pohon di Indonesia.Menebang pohon atau membakar hutan itu dalam arti tertentu sebenarnya cara yang paling tidak nyaman bagi makhluk hidup lainnya di hutan yang membutuhkan pohon-pohon sebagai rumah tempat tinggal mereka.

4. Tempat pelapukan daun hingga menjadi pupuk

Unsur keempat dalam konsep membangun taman rumah itu tidak boleh dianggap sepele lho. Tidak banyak orang membangun taman bunga di rumah-rumah atau hotel dan perkantoran sambil menyiapkan juga sebuah tempat pembuangan daun-daun untuk proses pelapukan. 

Tempat pembuangan itu sangat penting agar melalui cara itu orang dibiasakan untuk menghasilkan pupuk dari hasil pelapukan daun di taman sendiri agar orang tidak dibiasakan membakar daun-daun, tetapi dibiarkan pada satu tempat yang telah disiapkan menjadi lapuk dan menjadi tanah yang subur dan pada gilirannya menjadi tambahan tanah untuk taman itu sendiri.Konsepnya sederhana tetapi berguna dan juga hemat. 

Di Jerman, tanah untuk kebutuhan taman itu harus beli. Jadi, cara menyediakan tempat pelapukan daun itu secara tidak langsung juga menghemat biaya perawatan taman.

5. Kran air, selang dan kincir yang bisa dipasang ukuran selang airnya saat menyiram

Kran air, selang, dan kincir memang bukan unsur utama, tetapi menjadi unsur pelengkap yang bisa sangat menolong sehingga menjadi lebih praktis dan efektif. Taman bunga yang ideal perlu disediakan juga beberapa kran air sesuai ukuran taman itu sendiri.

 Sangat menarik bahwa yang penting di sini jenis kincir bisa dipasang hingga menghasilkan percikan air dengan volume berbeda.Pada tanaman baru, bisa diatur dengan setelan yang lebih kecil dan halus, demikian sebaliknya. Jika airnya terlalu deras, bisa saja kalau mengenai bunga mawar, bisa saja bunga bisa berguguran.

Jadi, orang perlu juga memperhitungkan  debit volume air saat penyiramannya. Tidak hanya itu, orang perlu juga mempelajari jenis-jenis bunga yang membutuhkan banyak air dan yang tidak membutuhkan banyak air, misalnya bunga Hortensia yang membutuhkan banyak air.

6. Jalan setapak

Berangkat dari kenyataan taman di rumah kami, ternyata jalan setapak yang mengelilingi taman itu sangat penting. Praktisnya pada saat menyiram, orang tidak masuk ke dalam taman, tetapi melalui jalan setapak yang telah disediakan.

Bukan cuma dibutuhkan saat menyiram ternyata, jalan setapak itu sangat dibutuhkan oleh orang-orang tua untuk berjalan santai entah itu sore-sore atau juga siang setelah makan siang dan juga sore-sore. Sekurang-kurangnya inilah yang pernah saya lihat dari kenyataan fungsi dari jalan setapak yang mengelilingi taman bunga di dalam kompleks rumah.

Tentu, konsep ini sangat ideal, mengandalkan tanah untuk kebutuhan taman yang cukup. Jika orang punya rumah dan punya taman yang cukup besar, saya yakin unsur-unsur di atas juga penting untuk diperhitungkan dalam konsep membangun taman yang teduh dan indah.

7. Lampu taman

Unsur pelengkap yang sangat mendukung keindahan dan keteduhan taman adalah tersedianya lampu taman di beberapa titik sesuai ukuran taman. Lampu taman bagi kami sangat penting untuk menambah suasana indah apalagi saat malam duduk bersama menonton bola dan sambil Grill atau bakar-bakar di depan taman.

Ya, suatu keindahan yang tidak mungkin terjadi tanpa sendiri harus mengusahakannya. Jadi, sebenarnya orang bisa saja menambah unsur-unsur baru yang memperindah taman rumah, entah itu lampu berwarna dan lain sebagainya.Keindahan membangun taman sangat tergantung juga pada kreativitas pemilik atau pun juga rancangan tukang taman. Sekali lagi, keindahan itu tercipta karena perpaduan dari beberapa unsur yang berbeda.

Penutup

Demikian beberapa ulasan terkait 7 unsur atau komponen yang perlu diperhitungkan dalam membangun taman bunga di rumah, hotel dan kantor. Tentu, konsepnya bisa beragam untuk konteks taman hotel dan kantor. Desain taman bisa saja berbeda-beda sesuai selera dan kebutuhan pemilik rumah, kantor dan hotel. 

Namun komponen dasar dari konsep membangun taman diharapkan sekurang-kurangnya mengandung 7 unsur itu atau lebih lagi.  Jika ada unsur baru lagi, tentu sangat menarik seperti ada kolam ikan, atau juga hal lainnya. Cara-cara membangun taman rumah tidak terlepas dari konsep yang terhubung kepada kehidupan, lingkungan alam dan pesan untuk manusia. 

Salam berbagi, ino, 29.6.2021.

Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.