1 min dibaca
28 Apr
28Apr
Suara Keheningan | RP. Inosensius Ino, O.Carm

Dalam Injil Yohanes 3:1-8, kita mendengar percakapan malam hari antara Yesus dan Nikodemus. Nikodemus adalah seorang pemimpin agama yang sungguh serius ingin memahami hidup rohani. Ia datang dalam kegelapan malam, mungkin karena takut, mungkin karena malu, atau mungkin karena jiwanya gelisah. 

Yesus langsung menantangnya: "Jika seseorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." Nikodemus kebingungan. Bagaimana mungkin seseorang yang sudah tua dilahirkan kembali? Apakah ia harus masuk lagi ke dalam rahim ibunya? 

Pertanyaan Nikodemus ini memperlihatkan satu hal penting: kadang kita memahami hidup rohani hanya dengan logika manusia, bukan dengan mata iman. Yesus lalu membuka rahasia besar: kelahiran kembali itu bukan soal tubuh, tetapi soal Roh. "Dilahirkan dari air dan Roh." Ini adalah undangan untuk mengalami perubahan yang jauh lebih dalam daripada perubahan perilaku. Ini adalah kelahiran baru, penciptaan baru yang Allah kerjakan dalam diri kita. Air melambangkan pembersihan — penghapusan dosa.

Roh melambangkan hidup — nafas baru dari Allah sendiri. Dengan kata lain, kelahiran kembali berarti kita diangkat dari kerapuhan lama kita, dari dosa, dari keterikatan duniawi, lalu dihidupkan kembali oleh kasih dan kuasa Roh Kudus. Kita tidak hanya menjadi orang "yang lebih baik", tapi kita menjadi ciptaan baru

Yesus juga berkata, "Angin bertiup ke mana ia mau... begitu pula dengan setiap orang yang lahir dari Roh." Ini menggambarkan betapa karya Allah dalam diri kita sering misterius dan tidak bisa dikendalikan. Kita tidak bisa memesan perubahan hati. Kita hanya bisa membuka diri, menyerah, dan membiarkan Roh Kudus membentuk kita dengan caranya sendiri. Renungan ini mengajak kita bertanya: 

  • Apakah aku sungguh sudah membuka diriku untuk dilahirkan kembali oleh Allah?
  • Ataukah aku hanya memperbaiki diri sedikit di sana-sini tanpa sungguh menyerahkan hidupku kepada Roh Kudus?

Kelahiran kembali bukan sekadar tugas satu kali. Ini adalah perjalanan harian — perjalanan mempercayakan seluruh hidup kita kepada Allah, membiarkan Dia membersihkan, memperbarui, dan menghidupkan kita kembali hari demi hari. Mungkin ada dosa yang masih mengikat kita. Mungkin ada luka lama yang kita pendam. Mungkin ada rasa takut yang membuat kita ragu melangkah. 

Hari ini, Yesus mengundang kita: "Bukalah hatimu. Biarkan Aku melahirkanmu kembali." Karena hanya dengan dilahirkan kembali, kita sungguh dapat melihat dan mengalami keindahan Kerajaan Allah — mulai dari sini, mulai dari sekarang. 

Marilah kita mohon: "Ya Roh Kudus, penuhi kami. Bersihkan kami dengan air kasihMu. Tiupkanlah nafas kehidupanMu ke dalam jiwa kami. Jadikan kami ciptaan baru, agar kami dapat hidup dalam terang KerajaanMu."Amin.

Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.