1 min dibaca
09 Dec
09Dec

Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm

Yohanes Pembaptis adalah nabi terbesar di dalam Perjanjian Lama. Dia menghubungkan pula Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Jadi, dia itu nabi dalam dua Perjanjian.

Tentang dia Sang Guru Kehidupan bersabda, "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya" (Mat 11:11).

Menurut ukuran dunia tidak ada seorang pun yang melebihi Yohanes Pembaptis. Tetapi itu masih belum apa-apa dibandingkan dengan yang terkecil dalam Kerajaan Sorga. Apa maksudnya?

Mencapai prestasi duniawi terbesar tak sebanding dengan menjadi bagian dari Kerajaan sorga. Memang, sukses duniawi amat bernilai dan perlu diapresiasi. Namun mengira bahwa itulah puncak dan tujuan hidup ini sungguh perlu dicermati.

Orang diingatkan bahwa tujuan hidup ini adalah surga. Apa artinya memperoleh seluruh dunia, tetapi kehilangan surga (Mat 16: 26)?

Untuk mencapainya orang tidak perlu memiliki yang terbanyak dan terbesar atau menjadi terkuat. Sebaliknya, manusia dituntut menghayati "humility" alias kerendahan hati.

Yohanes Pembaptis telah menempuh jalan itu. Dia menjalankan tugasnya sebagai pembuka jalan bagi Sang Penyelamat dunia.

Tentang Dia, Yohanes berkata, "Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil" (Yoh 3: 30). Barangsiapa merendahkan diri di hadapan Tuhan, dia akan diangkat ke tempat yang tertinggi oleh-Nya.
Itulah yang Yohanes Pembaptis alami. Maka, dia sungguh besar menurut ukuran surga dan dunia.

Kamis, 9 Desember 2021RP Albertus Agung Herwanta, O. Carm.

Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.