1 min dibaca
21 May
21May
Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm

Orang perlu bersyukur ketika dianugerahi umur panjang. Mereka boleh menyandang sebutan kaum lansia. Kitab Suci mengajarkan bahwa usia lanjut itu anugerah istimewa. Umur manusia tujuh puluh tahun atau delapan puluh jika kuat.

Meski usia lanjut itu berkat, tidak berarti mereka yang diberi bebas dari tantangan berat. Bersyukurlah bila mereka boleh tinggal bersama anak cucu dan menyaksikan keturunan ketiga dan keempat yang lucu-lucu.

Sebagian masyarakat modern mengalami kesulitan dalam mencintai dan melayani kaum lansia. Banyak keluarga yang kurang menaruh perhatian terhadap mereka. Keluarga dan anak-anak menitipkan mereka di rumah jompo tanpa pernah menjenguknya. Dibiarkan kesepian.

Kebijakan terhadap kaum lansia tidak hanya tergantung pada keluarga, melainkan negara. Indonesia memiliki lembaga di bawah departemen sosial untuk memfasilitasi layanan terhadap mereka.

Tentu, layanan itu sebaiknya tidak terbatas pada mereka yang berada di rumah jompo. Banyak kaum lansia yang masih bisa berkarya. Di Singapura dan Hong Kong, misalnya. Mereka menghargai martabat kaum lansia dengan memberi kesempatan bekerja kepada mereka.

Di samping itu, di ruang publik, mereka mendapat layanan khusus. Kendaraan umum menyediakan kursi khusus untuk kaum lansia. Masyarakat diingatkan untuk mengulurkan tangan kepada para lansia.

Harga-harga khusus pun disediakan untuk mereka. Bentuknya diskon. Ke mana-mana, naik angkutan umum hanya bayar dua dollar Hong Kong, misalnya.

Indonesia tidak mau tertinggal. Setelah terbebas dari hiruk pikuk politik yang diwarnai kepentingan kelompok, Indonesia mulai lebih serius memfasilitasi kebutuhan kaum lansia. Salah satunya diskon pembelian tiket kereta api. PT Kereta Api Indonesia (KAI) memberikan diskon 50% tiket ekonomi dan 25% tiket bisnis/eksekutif. Puji Tuhan!

Salam dan Tuhan memberkati.
SOHK, Sabtu 20 Mei, 2023AlherwantaRenalam 140/23

Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.