1 min dibaca
23 Oct
23Oct
Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm

Sabda Yesus di bagian akhir injil hari ini (Lukas 12:13-21) menggemakan seluruh pesan dari perikop itu. "Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah” (Lukas 12:21).

Ayat itu mesti diletakkan dalam konteksnya, yaitu dialog Yesus dengan orang yang meminta Dia untuk memfasilitasi berbagi warisan dengan saudaranya (Lukas 12:13). Permintaan itu merendahkan misi perutusan Yesus. Seolah-olah Dia datang ke dunia untuk mengurus perkara-perkara duniawi.

Yesus menggunakan permintaan itu untuk menjelaskan tentang harta sebagai pemberian dari Tuhan. Ada harta abadi dan harta sementara. Yang sementara itu orang tinggalkan di dunia waktu dia mati; tidak bisa berbuat apa-apa untuk keselamatan jiwa seseorang.

Sedang harta sejati membuat orang kaya di hadapan Tuhan dan jiwanya selamat. Karena itu, orang yang cerdas dan bijaksana dalam hidup tidak akan menghabiskan waktu untuk mengumpulkan harta duniawi, tetapi harta surgawi. Santo Paulus menasihati agar orang mencari perkara yang di atas (Kolose 3:1).

Dalam sabda-Nya, Yesus menegaskan agar orang menjadi kaya bukan di hadapan dunia, melainkan di hadapan Tuhan (Lukas 12:21). Apa yang membuat seseorang kaya di hadapan Tuhan?

Kekayaan yang sungguh bernilai di hadapan Tuhan adalah kasih, kemurahan hati, kebaikan, kesabaran, bela rasa, dan persembahan kasih. Jika selama hidup orang melakukan hal-hal itu, niscaya dia telah menjadi kaya di hadapan Tuhan. Harta itu tidak bisa hilang atau diambil orang, karena menjadi miliknya yang abadi.

Kebalikan dari kaya di hadapan Tuhan ialah ketamakan, memikirkan diri sendiri, mengutamakan barang-barang duniawi di atas relasi dengan Tuhan dan sesama. Orang memang kaya secara duniawi, tetapi miskin di surga. Bukankah surga itu tempat relasi penuh kasih dengan Tuhan?

Bagaimanakah selama ini kita menghayati relasi dengan Tuhan dan sesama? Sudahkah kita mengumpulkan harta surgawi dan menjadi kaya di hadapan Tuhan?

Senin, 23 Oktober 2023Alherwanta, O.Carm.

Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.