1 min dibaca
09 Nov
09Nov
Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm

Dahulu dan di desa, yang dipanggil juragan itu tentu orang kaya. Minimal punya perusahaan dengan beberapa karyawan.  Sekarang, sebutannya majikan atau bos. Itu status yang terhormat dan disegani. Bukankah sebagian orang mengukur kedudukan sosial berdasarkan harta yang dimiliki?

Banyak orang senang dipanggil bos, majikan, atau juragan. Para pengusaha muda yang masih "kemaruk" status menikmati hal itu. Sedang para pengusaha senior yang sukses bertahun-tahun membangun bisnis biasanya malah "low profile" alias tidak suka tampil.

Bukan hanya orang yang memiliki usaha besar dengan banyak karyawan yang dipanggil juragan. Mereka yang suka main perintah, menyuruh orang mengerjakan ini dan itu sering secara seloroh dijuluki juragan. Tidak punya karyawan, tetapi lagaknya seperti bos aja.

Di tempat saya tinggal ada orang seperti itu. Hobinya memerintah orang. Karena itu, dia dijuluki juragan oleh teman-teman dari Indonesia. Bahasa Kantonnya 老闆 (lou5 baan2).
Tidak jarang kami, orang-orang Indonesia, berbicara tentang 老闆 menggunakan istilah juragan. Lama-lama dia ingin tahu apa itu juragan. Sambil berseloroh kami mengatakan bahwa orang yang suka memerintah tanpa sungkan itulah juragan.

Setelah dia mengerti makna kata itu, dia malah memanggil saya juragan. Celaka, kini saya mendapat julukan baru. Bertahun-tahun saya bekerja dengan banyak orang, belum pernah dipanggil juragan. Belum dua tahun bekerja di Hong Kong malah dipanggil juragan. Sial tenan!

Namun, panggilan itu selalu mengingatkan bahwa saya bukan juragan, melainkan pelayan. Apa pun posisi dan pekerjaan saya, sebagai imam saya ini pelayan. Spiritualitas saya sebagai Karmelit adalah doa, persaudaraan, dan pelayanan. Karena itu, hidup saya mesti diwarnai dengan pelayanan.

Sesungguhnya, setiap orang dipanggil untuk melayani. Ada yang melayani sebagai pemimpin dan ada yang melayani sebagai orang biasa. Semua orang adalah pelayan kasih. Tidak ada juragan!

Salam dan Tuhan memberkati.
SOHK, Rabu 9 November 2022AlherwantaRenalam ke-216

Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.