1 min dibaca
28 Apr
28Apr
Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm

Datang dan pergi menandai kehidupan ini. Orang-orang terdekat, anggota keluarga, sanak-saudara, handai taulan, dan rekan-rekan kerja datang dan pergi. Rejeki pun demikian. Adakah yang permanen dalam hidup ini? 

Semua mengalir dan berganti. Memang semua datang dan pergi. Namun, orang kadang perlu tinggal. Rumah kediaman diperlukan untuk tinggal. Di tempat tinggal itulah, orang mengelola dinamika datang dan pergi hidupnya. Orang merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi kehidupan.

Orang bijak merencanakan tujuan dan hasil yang diinginkan dalam hidup. Lalu bekerja mewujudkannya. Setelah lelah bekerja orang kembali ke rumah. Di sana, mereka beristirahat, memulihkan diri sambil merenungkan pengalaman sepanjang hari. Betapa pentingnya merenungkan kehidupan!

Ketika berada dalam datang-pergi itulah manusia dituntut memaknai tinggal secara tepat dan bijaksana. Bagaimana caranya?

Pertama, berpartisipasi dalam datang-pergi. Jangan sampai tertinggal. Kedua, tidak ditinggalkan. Betapa sedih rasanya ditinggalkan oleh kemajuan zaman. Akhirnya, orang menolak dijuluki ketinggalan. Jangan bilang, ”Mengejar ketinggalan!” Bukankah ketinggalan berarti di belakang? Bagaimana ketinggalan dikejar? Lari mundur?

Menarik, tiga pengalaman tersebut melekat hampir pada diri setiap orang. Supaya tidak sesat pikir dan tepat menembak sasaran diperlukan sikap dan langkah cermat untuk menghadapinya.

Manusia bebas mengambil posisi dalam dinamika datang-pergi. Orang boleh bersikap pasif. Konsekuensinya, tertinggal. Sebaliknya, yang aktif dan antisipatif tidak pernah akan ketinggalan. Bahkan bergerak lebih cepat. "The early bird gets the worm." (Burung yang pertamalah yang memperoleh cacing). Jadi, tertinggal atau ditinggalkan itu hasil dari sikap bebas manusia juga.

Zaman yang berubah ini menantang sikap orang dalam tinggal. Yang memposisikan di luarnya akan tertinggal, ditinggalkan, dan ketinggalan. Sementara mereka yang tinggal dan ambil bagian dalam perubahan itu akan menikmati indahnya kehidupan ini.

Salam dan Tuhan memberkati.
SOHK, Jumat 28 April, 2023AlherwantaRenalam 118/23

Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.