1 min dibaca
18 May
18May
Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm

Dari Shek O ke Shau Kei Wan, tadi pagi, aku "nunut" kendaraan Peter Ho, sahabat yang selalu mengikuti misa harian di Shek O, nyetir mobil dari Happy Valley, Causeway Bay (30 menit). Di perjalanan, dia menceritakan tentang seorang anak SD yang baru saja melompat dari apartemen rumahnya. Meninggal.

Itu sudah sering terjadi. Mengatakan motif tunggal sebagai penyebabnya, tentu naif. Dia bisa jadi hanyalah korban dunia digital yang mengganti komunikasi personal dan pekerjaan manusia dengan mesin (robot).

"Teller" bank, pelayan restoran, tukang membersihkan lantai, layanan loket-loket kini digantikan oleh robot. Membeli tiket pesawat, bis, kereta api, dan lain-lain tidak perlu bertemu manusia. Cukup tekan tombol.

Di Hong Kong transportasi umum (bis, MTR, dan tram) tanpa suara. Komunikasi antar penumpang nyaris nol. Minta turun, cukup menekan tombol. Hanya di mini bis, orang masih minta turun dengan berbicara kepada sopir.

Anak SD di atas barangkali jarang berbicara dengan orangtuanya waktu di rumah. Setiap anggota asyik dengan "handphone"-nya. Kadang mau bercerita tentang beban belajar yang amat kompetitif, penuh tuntutan, dan "stressful." Tetapi, merasa bisu dan tidak didengarkan. Dia hanya berhadapan dengan mesin.

Dunia modern dan kekayaan anugerahnya perlu disyukuri. "Artificial Intelligence" (AI) mesti diapresiasi. Namun, sekaligus perlu diwaspadai. Sebagian efeknya bisa membuat orang terisolasi dan menderita depresi.

Robot dan AI tidak bisa memberikan cinta kasih manusiawi; apalagi cinta ilahi. Menanamkan, membagikan, dan mengembangkan kasih dalam diri manusia, itulah tugas manusia yang tidak pernah bisa digantikan oleh robot.

Cinta kasih itu fondasi keluarga dan roh yang mengatur relasi antar anggota keluarga dan warga dunia. Apakah kita masih mempunyai waktu untuk berbagi kasih dalam keluarga, masyarakat, dan dunia? Ataukah kita membiarkannya ditelan oleh robot dan mesin-mesin AI?

Salam dan Tuhan memberkati.
SOHK, Rabu 17 Mei, 2023AlherwantaRenalam 137/23

Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.