1 min dibaca
15 Sep
15Sep
Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm

Retret pertama grup dari Indonesia di rumah retret Shek O baru saja usai. Inilah tamu pertama dari Indonesia yang datang untuk retret. Sebelumnya, ada satu keluarga yang datang. Namun, belum retret sepenuhnya, karena bertepatan dengan libur natal.

Retret kelompok ini hampir batal. Gara-garanya, Hong Kong dikunjungi badai "mbak" Saola. Lalu, dihantam "black rain" (hujan ekstrim) yang membuat sebagian wilayah Hong Kong terendam banjir.

Rencananya, retret akan dilaksanakan tanggal 11-14 September. Tapi tanggal 8 September satu-satunya jalan masuk ke Shek O ditutup, karena ambrol dan longsor. Biasanya, pemerintah butuh waktu beberapa minggu untuk memperbaikinya. Maka, retret dibatalkan.
Tetapi, tiket yang sudah dibeli tidak bisa di-"refund" atau "reschedule" kabarnya. Jadi, ada retret atau tidak, mereka tetap terbang ke Hong Kong.

Tanggal 10 pagi, ada info akses jalan ternyata dibuka. Aku segera menghubungi calon peserta retret, menawarkan kemungkinan retret dilanjutkan. Mereka setuju. Tanggal 11 pagi mereka tiba dan sore harinya retret dimulai.

Hidup sering digoncang badai seperti perahu dihantam gelombang. Bisa terangkat ke atas, bisa ke bawah terhempas. Nyaris tenggelam orang sering kehilangan harapan.

Waktu terangkat ke tangga hidup yang enak, nyaman, sukses, dan terjamin terasa amat menyenangkan. Sebaliknya, saat terhempas dalam kegagalan, tekanan, dan kesulitan, banyak orang ingin lari.

Mereka yang bertahan, mencoba mencari jalan, dan berani menghadapi risiko atau tantangan memetik keberhasilan. Puji Tuhan, retret pertama dengan peserta dari Indonesia dapat terlaksana. Semua berkat karya dan rahmat Tuhan. Semoga disusul grup-grup Indonesia berikutnya.

Salam dan Tuhan memberkati.
Kamis, 14 September 2023AlherwantaRenalam 251/23

Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.