1 min dibaca
03 Apr
03Apr
Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm

Paceklik bisa mencekik. Dapat mengancam eksistensi manusia juga. Oleh sebab itu, orang akan berusaha menghindari masa paceklik. Persediaan pangan mesti cukup sebelum pintu lumbung ditutup.

Alkitab mengisahkan paceklik yang melanda Yakub dan anak-anaknya. Tanpa diduga, Tuhan sudah mengatur jalan untuk membebaskan keluarga pilihan-Nya dari risiko masa paceklik.

Yusup, anak kesayangan yang dibenci oleh saudara-saudaranya dan dijual kepada pedagang Ismael serta dibawa ke Mesir, menjadi solusi dari kelaparan yang mengancam seluruh bangsa. Ajaib, karya Tuhan!

Paceklik pangan belum separah paceklik rohani yang kerap melanda generasi masa kini. Ini krisis yang menggerogoti iman dan kepercayaan.

Sebagian generasi muda dilanda paceklik rohani. Tanda-tandanya antara lain tampak dalam sikap tidak peduli dan bahkan anti terhadap Tuhan dan agama. Mereka sinis terhadap institusi agama dan malas terlibat dalam kegiatan keagamaan.

Hal itu wajar terjadi lantaran generasi muda, terutama yang sedang belajar di perguruan tinggi, memiliki daya kritis yang tajam dan suka mempertanyakan segala sesuatu berdasar akal budi.

Semua yang dianggap tidak masuk akal akan dilawan dan disangkal. Generasi tua, khususnya para orangtua, pusing dibuatnya. Orangtua yang sekaligus tokoh agama dibuat malu oleh tingkah laku anak-anaknya. Yang kuat imannya memasrahkan anak-anaknya kepada Tuhan dalam doa.

Seperti paceklik rejeki dan kebutuhan dasar jasmani, paceklik rohani membuat was-was hati. Akibat dari paceklik jenis kedua ini bisa jauh lebih berbahaya daripada yang pertama. Bukan hanya menyangkut hidup manusia di muka bumi, melainkan keselamatan abadi. Apakah akan datang Yusup yang baru untuk membebaskan mereka yang dilanda paceklik rohani?

Salam dan Tuhan memberkati.
SOHK, Senin 3 April 2023AlherwantaRenalam 093/23

Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.